BRI dan Holding Ultra Mikro Berkontribusi Aktif Meningkatkan Daya Saing UMKM dengan Sertifikasi BPOM

- Rabu, 11 Desember 2024 | 08:27 WIB
Pemberdayaan UMKM Terintegrasi Kolaborasi BRI, PNM, dan Pegadaian menciptakan ekosistem pemberdayaan UMKM dengan akses pembiayaan, sertifikasi BPOM, dan peluang ekspor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pemberdayaan UMKM Terintegrasi Kolaborasi BRI, PNM, dan Pegadaian menciptakan ekosistem pemberdayaan UMKM dengan akses pembiayaan, sertifikasi BPOM, dan peluang ekspor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Mengerti.id - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, bersama anggota Holding Ultra Mikro PT Permodalan Nasional Madani (PNM), menegaskan komitmennya mendukung Menteri BUMN Erick Thohir dalam meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini sejalan dengan langkah strategis yang disampaikan oleh Erick Thohir pada akhir November 2024, yakni bekerja sama dengan BPOM untuk meningkatkan jumlah produk UMKM yang memenuhi standar BPOM.

Menurut Erick Thohir, terdapat tiga langkah strategis yang menjadi fokus, yaitu pengoptimalan ekosistem digital PaDi UMKM, pemanfaatan database program PNM Mekaar, dan digitalisasi untuk konsolidasi database.

“Program pertama mungkin beberapa bulan ke depan kita tuntaskan bagaimana semua bisa tersertifikasi. Nanti program berikutnya, tadi disampaikan, kita bisa memilih ada program PNM Mekaar, yaitu ibu-ibu di desa-desa yang menempat pinjaman Rp 1-5 juta yang jumlahnya 21,2 juta,” katanya.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menilai bahwa program sertifikasi BPOM sejalan dengan upaya pemberdayaan UMKM yang menjadi fokus BRI. Menurutnya, pemberdayaan ini adalah kunci untuk meningkatkan potensi dan kapasitas pelaku UMKM. “Konsep pemberdayaan kami sungguh komprehensif dan terukur, serta dapat dimonitor dengan baik,” ujar Supari.

BRI menjalankan pemberdayaan UMKM melalui tiga fase: fase dasar, integrasi, dan interkoneksi. Di fase dasar, BRI melakukan pemetaan UMKM melalui sistem self-assessment naik kelas dengan indikator yang telah difasilitasi. Pada fase integrasi, sistem dan database UMKM diintegrasikan dengan kementerian/lembaga terkait, sementara di fase interkoneksi, BRI menyelaraskan data dengan instansi eksternal untuk perizinan, sertifikasi halal, dan ekspor.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa kolaborasi dengan BPOM merupakan langkah penting untuk membantu UMKM memasuki pasar yang lebih luas, baik domestik maupun global. Ia menyatakan, inisiasi Kementerian BUMN bersama BPOM akan mendorong semangat entrepreneurship nasabah binaannya sehingga mereka dapat keluar dari zona subsisten. Menurut Arief, “PNM bertugas memberikan modal intelektual dan sosial, selain modal finansial, agar UMKM tumbuh menjadi masyarakat yang madani.”

PNM juga mendukung inisiatif ini dengan memberikan edukasi kepada pelaku usaha tentang pentingnya memiliki izin edar BPOM, terutama di sektor makanan, minuman, dan produk herbal. Edukasi ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

Sejak terbentuk pada 2021, Holding Ultra Mikro, yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian, telah berhasil melayani 36,1 juta debitur ultra mikro hingga akhir September 2024. Total kredit yang disalurkan mencapai lebih dari Rp 627,6 triliun, dengan layanan diperluas melalui 1.025 Unit Senyum yang memberikan akses kepada lebih dari 180 juta masyarakat untuk tabungan mikro.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X