Mengerti.id - Beberapa perusahaan otomotif ternama merilis produk mobil sel bahan bakar hidrogen. Contohnya Toyota Mirai, Honda Clarity, dan Audi H-Tron Quattro.
Selain bahan bakar fosil dan listrik, sel ini memang bisa dimanfaatkan menjadi tenaga penggerak kendaraan.
Saat ini, memang belum banyak orang yang memilikinya. Mesin pengolah sel tersebut dibuat dengan material khusus sehingga harga mobil begitu tinggi.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, tak tertutup kemungkinan harganya menjadi lebih terjangkau masyarakat luas. Meski sudah mulai digunakan, sebagian orang masih belum begitu mengenalnya.
Berikut 5 fakta sel bahan bakar hidrogen, dirangkum Mengerti.id dari berbagai sumber:
1. Ditemukan Tahun 1842
Sel Bahan bakar hidrogen bukan teknologi baru. Pada tahun 1842, fisikawan asal Wales bernama William Grove menggabungkan hidrogen dan oksigen.
Penggabungan ini menghasilkan listrik dengan menghasilkan air sebagai produk sampingan Sebelum hidrogen dan oksigen digabungkan, keduanya bersatu yang dikenal dengan sebutan H20.
Proses pemisahan unsur, termasuk pada keduanya, disebut elektrolisis. Michael Faraday, ilmuwan asal Inggris, tercatat sebagai penemunya.
Sel bahan bakar hidrogen berbeda dengan bahan bakar hidrogen yang langsung menggunakan gas tersebut untuk proses pembakaran. Gas ini mudah terbakar.
2. Digunakan NASA Sejak Tahun 1960
Pada tahun 1960, insinyur kimia asal Universitas Cambridge bernama Francis Bacon mengembangkannya untuk NASA.
Sel bahan bakar ini mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar. Salah satu penggunaannya yaitu untuk tenaga penggerak pesawat luar angkasa.