Mengerti.id - Nama Choi Joon Hyuk mendadak jadi perbincangan publik pasca Jun Ji Hyun viral membintangi drama terbarunya, Tempest. Sebagai suami dari sang aktris ternama, banyak orang penasaran dengan sosoknya.
Meskipun bukan dari dunia hiburan, Choi Joon Hyuk punya reputasi besar di kalangan bisnis Korea Selatan. Ia dikenal sebagai CEO sukses sekaligus cucu dari desainer hanbok legendaris Lee Young Hee.
Pernikahan mereka digelar pada 13 April 2012 di Shilla Hotel, Seoul, dengan dihadiri 600 tamu. Hubungan mereka sudah terjalin sejak kecil dan berlanjut hingga masa dewasa.
Kini, pasangan ini hidup harmonis bersama dua anak lelaki. Walau menjadi sorotan, mereka tetap menjaga privasi keluarga dengan sangat baik.
Penasaran dengan sosok suami Jun Ji Hyun? Berikut profil dan biodata Choi Joon Hyuk yang telah dirangkum dari berbagai sumber oleh Tim Riset Mengerti.id.
Profil Choi Joon Hyuk
Choi Joon Hyuk lahir pada tahun 1981 di Korea Selatan. Ia adalah putra kedua dari Choi Gun, pimpinan Alpha Management Group.
Keluarganya dikenal memiliki pengaruh besar di Korea Selatan. Kakeknya memiliki bisnis baja besar, sementara neneknya, Lee Young Hee, adalah desainer hanbok terkenal dunia.
Ibunya, Lee Jung Woo, juga berkarier sebagai perancang busana. Latar belakang keluarganya yang bergengsi membuat nama Choi Joon Hyuk banyak dibicarakan.
Selain itu, ia dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berbakat. Pendidikan tingginya ditempuh di Universitas Korea dan Universitas Wisconsin di Amerika Serikat.
Perjalanan Karier dan Bisnis
Sebelum kembali ke Korea, Choi Joon Hyuk pernah bekerja di Bank of America Seoul. Di sana, ia menjabat sebagai kepala divisi derivatif dan berpengalaman dalam dunia keuangan global.
Pada Februari 2019, ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya. Ia pulang ke Korea untuk mendukung dan melanjutkan bisnis keluarganya.
Pada Oktober 2020, ia resmi mengambil alih sebagai CEO Alpha Management Group. Saat itu, ia juga menjadi pemegang saham mayoritas dengan 70 persen kepemilikan.
Sebagai CEO, ia dikenal cerdas dalam mengelola aset perusahaan. Namun, perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus tanpa tantangan.
Pada 2025, ia sempat mengalami kerugian besar akibat investasi di cryptocurrency Wemade. Meski begitu, ia tetap mampu bertahan dengan strategi baru dalam dunia keuangan.