Mengerti.id - YouTube memperluas penerapan alat estimasi usia berbasis AI sejak pertengahan Agustus 2025 di Amerika Serikat, dan kini diberlakukan lebih luas secara global. Teknologi ini menggunakan machine learning untuk memperkirakan usia pengguna berdasarkan aktivitas, riwayat akun, serta perilaku menonton, bukan hanya dari tanggal lahir yang dilaporkan.
Menurut laporan Gadgets360, Rabu, 24 September 2025, akun yang terdeteksi oleh AI sebagai pengguna di bawah 18 tahun akan menghadapi sejumlah pembatasan. Di antaranya pemblokiran video dengan batasan usia, penyesuaian rekomendasi video, menonaktifkan iklan yang dipersonalisasi, serta mengaktifkan alat digital wellbeing secara default.
Digitec menuliskan bahwa pembatasan juga mencakup pengaturan unggahan video baru menjadi privat secara otomatis, hingga menonaktifkan fitur monetisasi tertentu di siaran langsung. Ekspansi sistem verifikasi usia berbasis AI ini menyebabkan peningkatan signifikan jumlah akun yang ditandai dan dibatasi. Banyak pengguna kemudian diminta memverifikasi usia mereka menggunakan dokumen identitas resmi, swafoto, atau kartu kredit jika merasa sistem AI salah menilai.
Tujuan utama langkah ini adalah melindungi pengguna di bawah umur dari akses konten yang tidak sesuai serta menciptakan pengalaman yang lebih aman di seluruh platform YouTube. Sistem ini berlaku di semua perangkat, mulai dari aplikasi mobile, situs web, hingga TV yang terhubung dengan akun YouTube.
Menurut Gadgets360, kebijakan ini merupakan bagian dari strategi lebih luas YouTube dalam meningkatkan keamanan pengguna muda sekaligus mematuhi regulasi perlindungan anak yang berlaku di berbagai negara.
Peraturan baru ini juga diselaraskan dengan Digital Services Act di Uni Eropa, serta kebijakan serupa di kawasan lain. Dengan demikian, YouTube berupaya memenuhi standar hukum internasional terkait perlindungan anak di dunia digital.
Digitec mencatat bahwa alat AI ini juga berkaitan dengan kebijakan baru YouTube terkait kualitas konten dan monetisasi yang mulai diberlakukan sejak pertengahan 2025.
YouTube kini menekankan pentingnya konten orisinal dan autentik, sehingga akun yang ditandai sebagai di bawah umur tidak hanya dibatasi aksesnya, tetapi juga peluang monetisasi mereka.
Ekspansi penerapan pembatasan ini mulai terlihat nyata pada akhir September 2025. Banyak kreator konten melaporkan perubahan besar pada pengalaman pengguna dan dampaknya terhadap pendapatan kanal.
YouTube berharap langkah ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi remaja, sekaligus memberikan pengalaman menonton yang lebih sesuai dengan usia.
Meski begitu, sejumlah pengguna dewasa yang terkena salah deteksi AI mengeluhkan kerumitan proses verifikasi ulang. Hal ini menjadi tantangan baru bagi YouTube untuk menyeimbangkan akurasi sistem dengan kenyamanan pengguna.
Namun, perusahaan tetap menegaskan bahwa penerapan AI ini adalah bagian penting dari misi mereka untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan bertanggung jawab.
Dengan semakin ketatnya aturan global mengenai perlindungan anak, ekspansi AI age estimation ini dipandang sebagai langkah strategis sekaligus preventif dari YouTube.***