Instagram Terapkan Aturan PG-13 untuk Remaja, Konten Dewasa Kini Diblokir Otomatis

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:58 WIB
ILUSTRASI: Instagram mulai berlakukan aturan PG-13 global untuk remaja, termasuk pembatasan interaksi dengan akun dewasa dan chatbot AI. (pixabay/ cloudlynx)
ILUSTRASI: Instagram mulai berlakukan aturan PG-13 global untuk remaja, termasuk pembatasan interaksi dengan akun dewasa dan chatbot AI. (pixabay/ cloudlynx)

Mengerti.id - Instagram mengumumkan pembaruan besar pada kebijakan keamanan remaja dengan menerapkan sistem penyaringan konten berdasarkan standar rating PG-13 milik Motion Picture Association. Aturan baru ini berlaku untuk seluruh pengguna berusia di bawah 18 tahun dan mulai diluncurkan di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada.

Menurut laporan TechCrunch pada Selasa, 14 Oktober 2025, langkah ini menjadi bagian dari upaya Meta untuk meningkatkan perlindungan bagi pengguna muda di tengah meningkatnya kritik terhadap algoritma rekomendasi konten yang dianggap berisiko bagi remaja.

Dalam sistem baru tersebut, pengguna remaja hanya akan melihat konten yang sesuai dengan klasifikasi film PG-13 — yaitu konten dengan sedikit bahasa kasar, kekerasan ringan, atau tampilan sugestif terbatas. Namun, Instagram menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menampilkan atau mempromosikan konten bernuansa ketelanjangan kepada pengguna remaja.

Platform ini juga akan memblokir akun-akun yang sering membagikan konten berorientasi dewasa, termasuk akun dengan nama pengguna atau bio yang terkait dengan situs dewasa seperti OnlyFans maupun penjual minuman beralkohol.

Selain itu, remaja tidak akan dapat mengikuti atau berinteraksi dengan akun-akun yang tergolong “age-gated”. Bagi yang sudah menjadi pengikut sebelumnya, akses ke konten tersebut akan otomatis dicabut.

Dilansir dari TODAY, pembatasan ini juga mencakup unggahan yang mengandung bahasa kasar, perilaku berbahaya, atau barang yang terkait dengan ganja. Konten semacam itu tidak akan muncul di rekomendasi untuk pengguna di bawah 18 tahun.

“Seperti halnya film PG-13, remaja mungkin sesekali menemukan konten sugestif atau bahasa yang kuat di Instagram — namun kami berkomitmen untuk meminimalkan paparan semacam ini,” tulis Instagram dalam pernyataannya.

Pembaruan kebijakan ini juga diterapkan pada interaksi chatbot AI milik Instagram. Akun remaja kini hanya akan menerima respons yang sesuai dengan kategori PG-13. Mulai tahun depan, pengguna dengan filter "Limited Content" juga akan mendapatkan batasan tambahan dalam percakapan AI.

Perubahan tersebut datang di tengah meningkatnya tekanan hukum terhadap perusahaan teknologi yang dinilai gagal melindungi pengguna muda dari paparan konten berbahaya di dunia digital.

Laporan investigasi dari The Wall Street Journal menemukan bahwa akun Instagram yang dibuat untuk pengguna berusia 13 tahun dapat menerima konten seksual hanya dalam hitungan menit setelah pembuatan akun. Sementara itu, studi dari Design It For Us mengungkap bahwa 80 persen akun remaja mengalami stres atau ketidaknyamanan saat menggunakan platform ini meski ada fitur keamanan yang berlaku.

Kepala Instagram, Adam Mosseri, mengatakan dalam wawancara eksklusif dengan acara TODAY bahwa fitur baru ini diharapkan menjadi standar global keamanan digital bagi pengguna muda. Ia menambahkan bahwa orang tua kini dapat mengaktifkan pengaturan “Limited Content” untuk menyaring lebih ketat materi antara level PG-13 dan dewasa.

Instagram juga sedang menguji fitur baru yang memungkinkan orang tua melaporkan konten yang dianggap tidak pantas langsung melalui sistem pengawasan akun remaja mereka.

Kebijakan baru ini diharapkan rampung diterapkan secara global pada akhir 2025. Instagram menyebut bahwa perubahan ini adalah langkah menuju ekosistem digital yang lebih aman dan lebih sehat bagi remaja. Langkah Meta ini juga dinilai sebagai respons langsung terhadap tekanan publik dan regulator di berbagai negara, yang menuntut platform media sosial mengambil peran lebih aktif dalam melindungi pengguna di bawah umur dari risiko psikologis akibat paparan konten daring.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X