Mengerti.id - Otoritas antitrust Italia, Autorità Garante della Concorrenza e del Mercato (AGCM), memperluas penyelidikannya terhadap Meta Platforms terkait dugaan penyalahgunaan posisi dominan melalui integrasi alat AI ke dalam aplikasi pesan WhatsApp tanpa persetujuan pengguna.
Penyelidikan awal dimulai pada Juli 2025 dengan fokus pada pemasangan chatbot AI dan fungsi asisten milik Meta yang dinilai dapat mengikat pengguna dan menghambat persaingan dari penyedia layanan AI lainnya.
Belakangan, AGCM memperluas lingkup penyelidikan mencakup ketentuan terbaru pada platform bisnis WhatsApp yang diperkenalkan pada Oktober 2025. Ketentuan itu membatasi perusahaan yang menawarkan layanan AI untuk menggunakan platform tersebut jika AI menjadi fitur utama produk mereka.
Selain itu, regulator juga meluncurkan prosedur untuk mempertimbangkan penerapan tindakan sementara yang dapat menangguhkan ketentuan baru tersebut dan membatasi integrasi Meta AI di WhatsApp selama penyelidikan berlangsung.
Tindakan ini mencerminkan meningkatnya pengawasan terhadap peluncuran teknologi AI di platform besar seperti WhatsApp, terutama terkait dengan persaingan dan pilihan konsumen dalam layanan berbasis AI.
Meta menyatakan bahwa fitur AI-nya bersifat opsional dan bertujuan menyediakan AI dalam lingkungan yang aman dan terpercaya bagi pengguna.
Meski demikian, otoritas antitrust Italia memandang pemasangan dan penempatan mencolok chatbot AI di WhatsApp berpotensi bersifat memaksa bagi pengguna.
Sebagaimana dilansir Mengerti.id dari Reuters pada 26 November 2025, penyelidikan ini dapat berujung pada penerapan solusi untuk mengembalikan iklim persaingan dalam pasar chatbot AI jika ditemukan adanya pelanggaran.
Sumber tambahan dari Euronews yang terbit pada 30 Juli 2025 juga mencatat langkah awal investigasi AGCM terhadap Meta terkait pemasangan layanan AI di WhatsApp.
Publik kini menantikan hasil dari penyelidikan ini serta kemungkinan pembatasan lebih lanjut terhadap dominasi Meta dalam integrasi layanan AI di platform pesan tersebut.***