Mengerti.id - Film horor Munafik yang sukses di Malaysia pada tahun 2016 kini akan dihadirkan dalam versi remake Indonesia. Proyek ini menjadi kolaborasi besar antara rumah produksi Indonesia dan Malaysia.
Remake ini menggandeng dua bintang besar, Acha Septriasa dan Arya Saloka, sebagai pemeran utama. Ceritanya tetap mempertahankan nuansa spiritual dan ketegangan khas dari film orisinalnya.
Disutradarai oleh Guntur Suharjanto, versi Indonesia diharapkan menghadirkan keseimbangan antara pesan moral dan kengerian yang menegangkan. Adaptasi ini juga menyesuaikan nilai-nilai lokal agar lebih dekat dengan penonton Tanah Air.
Kolaborasi ini melibatkan Unlimited Productions dan Skop Productions, serta beberapa mitra film Indonesia lainnya. Rencana produksinya telah masuk tahap pengembangan dengan jadwal rilis yang akan diumumkan segera.
Sinopsis Film Horor Munafik
Film Munafik versi asli menceritakan Adam, seorang ustaz sekaligus praktisi medis religius yang kehilangan istrinya. Dalam duka mendalam, ia bertemu Maria, seorang wanita yang kerasukan roh jahat.
Pertemuannya membawa Adam ke dalam rangkaian kejadian mistis dan misteri kematian istrinya. Semakin dalam ia terlibat, semakin besar pula hubungan antara dunia gaib dan tragedi pribadinya.
Film ini menampilkan suasana menegangkan dengan perpaduan unsur spiritual dan ritual keagamaan. Banyak adegan menggambarkan perjuangan manusia dalam menghadapi iman, ketakutan, dan penyesalan.
Pada masanya, Munafik menjadi film horor Malaysia dengan pendapatan tinggi dan ulasan positif dari penonton lokal. Kesuksesan inilah yang membuat film tersebut dianggap layak diadaptasi ke versi Indonesia.
Remake Indonesia: Sentuhan Baru dari Guntur Suharjanto
Remake Munafik versi Indonesia dikembangkan dengan pendekatan budaya Nusantara. Guntur Suharjanto dipercaya menyutradarai film ini dengan fokus pada keseimbangan horor dan pesan spiritual.
Film ini dibintangi Arya Saloka sebagai Ustadz Adam dan Acha Septriasa sebagai Fitri. Keduanya menjadi pusat konflik emosional dan spiritual dalam kisah yang penuh rahasia dan teror.
Selain itu, Donny Damara, Nova Eliza, Dimas Aditya, dan Izabel Jahja turut memperkuat jajaran pemain. Pemilihan aktor dilakukan untuk menghadirkan atmosfer yang kuat serta karakter yang lebih membumi bagi penonton Indonesia.
Versi remake ini tetap mempertahankan elemen kerasukan dan misteri yang menjadi ciri khas film aslinya. Namun, latar cerita dan simbolisme religius akan disesuaikan agar relevan dengan konteks sosial Indonesia.
Apa yang Membuat Versi Indonesia Berbeda
Remake Munafik mengedepankan lokalisasi budaya dengan menyesuaikan praktik spiritual khas Indonesia. Dari tata ibadah hingga gaya pengobatan tradisional, semuanya akan lebih dekat dengan realitas Nusantara.
Sutradara juga berupaya memperkuat adegan-adegan ritual dan eksorsisme agar terasa otentik. Hal ini diharapkan menambah daya tarik bagi penonton yang menyukai horor bernuansa religi.
