Mengerti.id - Typhoon Family berlatar pada krisis moneter Asia tahun 1997 dan mengikuti perjalanan Kang Tae Poong. Ia harus mengambil alih perusahaan kecil milik ayahnya untuk mencegah kebangkrutan.
Drama ini menghadirkan konflik bisnis yang intens. Setiap keputusan Tae Poong menentukan masa depan Typhoon Corporation.
Para pekerja setia menjadi kekuatan besar bagi Tae Poong. Mi Seon muncul sebagai sosok penting yang selalu berada di sisinya.
Kisah ini menampilkan perjuangan menghadapi tekanan ekonomi. Hubungan keluarga dan perusahaan diuji pada setiap episode.
Episode 12 telah tayang pada 16 November 2025, berikut recapnya, lengkap spoiler dan jadwal tayang Typhoon Family episode 13-14.
Recap Typhoon Family Episode 12
Episode 12 dibuka dengan Tae Poong yang mengakui cintanya pada Mi Seon. Namun Nam Mo justru dimarahi ibunya tanpa alasan jelas. Ibunya menentang hubungan Nam Mo dan Mi Ho. Ia menilai Mi Ho tidak cocok untuk putranya.
Sementara itu Jeong Mi semakin menyatu dengan keluarga Mi Seon. Ia ikut membantu merawat anggota keluarga tanpa canggung. Tae Poong terus menggoda Mi Seon dengan cara kocak. Ia tetap menunjukkan perasaan meski belum dibalas.
Di kantor, Tae Poong menghadapi masalah baru terkait pemasok sarung tangan medis. Perusahaan tersebut memiliki monopoli yang menyusahkan mereka.
Tim akhirnya memilih pergi ke Malaysia, bukan ke Amerika. Mereka ingin melihat langsung tempat bahan baku diproduksi.
Song Jung ditunjuk untuk berangkat ke Malaysia. Tae Poong akan mengurus proses lelang di Korea. Mi Ho menghadiri tugas orang tua di sekolah adiknya. Namun ia masih tidak disukai ibu Nam Mo.
Saat proses bidding, perusahaan berusaha mengulur waktu menunggu kabar dari Song Jung. Usaha itu dilakukan agar bisa menulis penawaran yang tepat.
Tepat sebelum waktu habis, telegram dari Song Jung datang. Angka yang ia berikan membuat Typhoon memenangkan lelang. Nam Mo memarahi ibunya karena menghina Mi Ho. Ia kecewa ibunya merendahkan orang lain padahal mereka sendiri hidup sulit.
Hyeon Jun mengalami titik terendah setelah dimarahi ayahnya. Ia bahkan mendapat pukulan karena menyebabkan kerugian besar. Ia lalu menemui Seon Taek dan mengetahui soal surat promes. Masalah baru kembali muncul di antara para pesaing perusahaan.
Di pabrik sarung tangan, Tae Poong dan Mi Seon memeriksa kualitas produk. Keduanya bekerja keras memastikan semuanya berjalan lancar.
