Mengerti.id – Tabir surya atau yang dulu lebih dikenal sebagai sunblock, biasa digunakan untuk melindungi kulit dari teriknya matahari.
Tujuan penggunaan tabir surya ialah untuk menghindari efek buruk yang dapat ditimbulkan oleh sinar UV, apalagi jika terpapar sinar matahari secara terus-menerus.
Selain sunblock, ada jenis tabir surya lain yang kini banyak beredar dan biasa digunakan masyarakat yaitu sunscreen.
Perbedaan mendasar dari keduanya adalah pada mekanisme kerjanya dalam memproteksi kulit, terutama dari radiasi sinar matahari.
Baca Juga: Rekomendasi Sunblock Badan untuk Melindungi Kulit saat Cuaca Panas Ekstrem, Harga Mulai Rp25 Ribuan
Dikutip Mengerti.id dari jurnal ‘Validasi dan Verifikasi Hasil Uji Sun Protection Factor (SPF) pada Sediaan Sunblock dan Sunscreen Bermerk dengan Metode Spektrofotometri’ yang ditulis oleh Artini, N. P. R, tahun 2020, menjelaskan bahwa berdasarkan kandungan zat aktifnya, tabir surya dibagi menjadi dua, yakni sunblock dan sunscreen.
Mekanisme kerja yang terdapat pada jenis sunblock ialah secara fisik akan memantulkan kembali sinar UV.
Sedangkan mekanisme pada sunscreen, secara kimia akan menyerap sinar UV agar tidak menyerang sel kulit.
Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa sinar UV atau ultraviolet dibagi menjadi tiga macam. Antara lain, sinar UV A, UV B, dan UV C.
Sinar UV C dapat tersaring oleh lapisan atmosfer, sehingga tidak bisa sampai masuk ke permukaan bumi.
Sementara sinar UV B dapat memasuki lapisan permukaan kulit manusia yang paling atas (epidermis), dan bisa menyebabkan kulit terbakar.
Adapun untuk sinar UV A, ia dapat menembus permukaan kulit yang lebih dalam hingga lapisan dermis.
Sinar UV ini dapat menyebabkan terjadinya penuaan, pigmentasi, tanning, eritema, dan kerusakan DNA akibat adanya senyawa oksigen reaktif.
Baca Juga: Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, Ternyata Banyak Orang Tak Paham! Simak Penjelasannya Disini