Digigit Ular Berbisa? Jangan Panik, Lakukan Pertolongan Pertama Ini Agar Korban Selamat

photo author
- Minggu, 9 April 2023 | 13:23 WIB
Ilustrasi Langkah Pertolongan Pertama pada Gigitan Ular Berbisa (Pexels/Lucas Ricardo Ignacio)
Ilustrasi Langkah Pertolongan Pertama pada Gigitan Ular Berbisa (Pexels/Lucas Ricardo Ignacio)

Mengerti.id - Gigitan ular berbisa merupakan salah satu venom atau racun mematikan bagi manusia maupun hewan.

Tak jarang banyak kasus kematian akibat gigitan ular berbisa di Indonesia. Meskipun ular terbilang mematikan, namun ada cara atau langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan agar korban tetap selamat.

Dahulu orang-orang menggunakan cara yang dianggap salah untuk melakukan pertolongan pertama setelah digigit ular berbisa.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 Halaman 28, Mengapa Sang Ular Ingin Memangsa Tikus

Akibatnya beredar mitos bahwa gigitan ular yang menghasilkan venom (bisa) ular harus dikeluarkan darahnya karena venom terdapat di dalam darah. Hal ini yang membuat sebagian orang mengeluarkan bisa ular dengan cara mengeluarkan darah.

Dr.dr. Tri Maharani, M.Si., Sp.EM selaku dokter satu-satunya yang menguasai ilmu (spesialis) toksikologi ular berbisa di Indoenesia justru mengatakan langkah pertolongan pertama tersebut salah.

Ia memaparkan bahwa bisa ular terdapat di dalam kelenjar getah bening bukan terdapat di dalam darah seperti kebanyakan mitos yang beredar.

“Padahal venom tidak melewati darah, venom melewati kelenjar getah bening,” kata dr. Tri Maharani sebagaimana dikutip melalui Instagram @kepointrending yang diunggah pada 5 April 2023.

Baca Juga: Ramalan Primbon Jawa: Arti Mimpi Dikejar Ular Tidak Melulu Soal Pernikahan

Dokter sekaligus ilmuwan Kementerian Kesehatan ini mengatakan bahwa cara dahulu yang digunakan agar bisa ular keluar dari tubuh dengan cara cross insisi, diikat, dihisap, diberi bawang merah, diberi garam adalah mitos.

Dalam penjelasan tersebut ia mengatakan bahwa bisa ular bukan hematogen melainkan melalui limfogen.

Pengertian limfogen adalah kuman masuk melalui kelenjar getah bening langsung dari organ sekitarnya yang sebelumnya telah megalami infeksi.

Pada waktu bisa ular memasuki fase limfogen yang terjadi adalah kontraksi terhadap otot-otot yang nantinya akan mengaktifkan pumping dari kelenjar getah bening.

Pumping inilah yang akan menyebabkan venom menyebarkan ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan fase sistemik. Lebih lanjut dr. Tri Maharani mengungkapkan bahwa sebenarnya WHO pun telah memberikan informasi ini telah lama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X