Mengerti.id – Hutang bagi sebagian orang adalah sesuatu yang jika bisa sebaiknya untuk dihindari.
Bayang-bayang gagal membayar hutang menjadi salah satu alasan mengapa hutang sebaiknya tidak dilakukan.
Namun, hal itu tidak untuk pengusaha. Bagi pengusaha hutang adalah instrument yang bisa membuat pengusaha tersebut untuk meluaskan bisnisnya sekaligus untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
Lalu mengapa pengusaha dan orang kaya harus berhutang? Sebelum menjawab ini, perlu dibedakan terlebih dahulu jenis hutang tersebut.
Pertama adalah hutang konsumtif. Hutang konsumtif ini dilakukan untuk kebutuhan konsumtif karena tidak memiliki kemampuan untuk membeli kebutuhan atau keinginan tersebut.
Kedua adalah Hutang Produktif dimana pengusaha berhutang untuk sesuatu yang produktif.
Hutang jenis ini dipakai untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dijadikan suimber penghasilan di masa depan.
Contoh dari hutang produktif adalah ketika perusahaan X berhutang ke Bank Y untuk modal usaha untuk membangun Pabrik dan asset produktif lainya.
Hutang Produktif dalam bentuk permodalan usaha yang membutuhkan perputaran uang yang cepat memang dibutuhkan dalam berbagai bentuk usaha.
Hutang produktif bertujuan agar perusahan bisa berkembang menjadi lebih besar dengan perluasan bisnis dengan berhutang melalui modal usaha.
Misalnya hutang digunakan untuk expansi bisnis, membeli lahan untuk dibangun pabrik baru sekaligus isi dari pabrik baru tersebut seperti membeli mesin produksi dan lain-lain.
Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Mementingkan Bagi-Bagi THR Dibanding Bayar Hutang? Ini Kata Buya Yahya