Kapan Lebaran Ketupat 2024? Begini Sejarah dan Filosofinya yang Telah Ada Sejak Zaman Wali Songo

photo author
- Sabtu, 13 April 2024 | 08:01 WIB
Ilustrasi: Makna dan waktu dirayakannya lebaran ketupat 2024 (Pixabay/ignartonosbg)
Ilustrasi: Makna dan waktu dirayakannya lebaran ketupat 2024 (Pixabay/ignartonosbg)

Mengerti.id - Kapan lebaran ketupat 2024 tidak jarang jadi pertanyaan warganet yang seolah sudah tak sabar menantikannya.

Momen Idul Fitri yang dirayakan setiap Muslim, juga disertai adanya tradisi lebaran ketupat di banyak daerah tertentu.

Lebaran ketupat tidak kalah menariknya dengan perayaan hari raya itu sendiri, lantaran merupakan bagian dari suatu tradisi sejak zaman dahulu.

Ketupat itu sendiri merupakan jenis makanan khas yang identik dengan lebaran, terbuat dari beras yang dikukus dalam kemasan anyaman janur (daun kelapa muda). 

Sebagai informasi, ketupat juga menyimpan makna dan filosofi khusus, di mana membuat perayaan lebaran ketupat memiliki arti tersendiri menurut tradisi yang ada.

Makna dan Filosofi Ketupat

Sejatinya tradisi ketupat di hari lebaran tidak terlepas dari wali songo yang mana kala itu dalam masa dakwahnya di Pulau Jawa.

Khususnya pada zaman Sunan Kalijaga, ketupat diperkenalkan sebagai makanan yang disajikan usai lebaran, sekaligus sarana dakwah yang digunakannya.

Melalui ketupat, Sunan Kalijaga menebarkan syiar Islam dengan mengakulturasikan kebudayaan Hindu sebagaimana kepercayaan mayoritas masyarakat Jawa kala itu.

Menurut asal katanya, ketupat adalah kupat yang bisa diterjemahkan dalam dua arti yakni ngaku lepat dan laku papat.

Ngaku lepat itu sendiri berarti sikap mengakui kesalahan yang telah dilakukannya, sementara laku papat adalah adanya empat hal yang terkandung sebagai makna hari raya tersebut.

Baca Juga: Resep Sayur Ketupat Santan Hangat untuk Persiapan Libur Lebaran: Rasanya Enak dan Mudah Dibuat

Di antara laku papat itu adalah cerminan kesalahan manusia, kesucian hati, bentuk kesempurnaan (setelah berpuasa sebulan penuh di Ramadhan), dan budaya saling memaafkan.

Bukan hanya dari asal kata ketupat saja yang kemudian diyakini sebagai filosofi dan budaya, isian beras dan janur (daun kelapa muda) kemasannya itu pun tidak lepas dari sentuhan makna.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Merlianda Eka Arifiani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X