4 Tradisi Lebaran Ketupat di Indonesia, Ada Surak Iyo di Gresik Jawa Timur hingga Perang Topat Masyarakat Suku Sasak NTB

photo author
- Sabtu, 13 April 2024 | 12:30 WIB
Ilustrasi: Mengenal 4 tradisi lebaran ketupat di Indonesia, mulai dari Gresik sampai Lombok, NTB (Pixabay/ignartonosbg)
Ilustrasi: Mengenal 4 tradisi lebaran ketupat di Indonesia, mulai dari Gresik sampai Lombok, NTB (Pixabay/ignartonosbg)

Mengerti.id - Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi, salah satunya tradisi lebaran ketupat yang begitu khas di tiap daerah.

Tradisi lebaran ketupat di Indonesia tentunya sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Lantaran suatu tradisi, pastinya terdapat serangkaian makna yang menjadikannya lebih terasa spesial sebagai suatu khazanah budaya bangsa.

Lantas apa saja tradisi lebaran ketupat yang berkembang di banyak wilayah di tanah air?

Tradisi Lebaran Ketupat di Indonesia

1. Surak Iyo - Gresik

Salah satu tradisi lebaran ketupat bernama surak iyo ini berkembang di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik, tepatnya di Dusun Randuboyo.

Tradisi ini berlangsung tepat satu minggu setelah Idul Fitri, yakni 8 Syawal atau tahun ini bertepatan pada Rabu, 17 April 2024.

Surak iyo adalah sebuah tradisi di mana para anak hingga kalangan remaja berbondong-bondong pergi dari rumah ke rumah sambil membawa rantang.

Bukan hanya itu, di kemeriahan perayaannya juga turut didendangkan lagu khas surak iyo sebagai penanda alias ciri dari tradisi tersebut.

Contoh petikan lirik tembang surak iyo adalah "Kembang kemangi (nama orang) ojo nangis bengi, yen nangis bengi didadah nyai, surak iyo pager jaro."

Zaman dahulu, surak iyo diwarnai penuh dengan hidangan ketupat beserta lauknya yang diberikan oleh setiap tuan rumah kepada peserta yang ikut memeriahkan.

Namun seiring berjalannya waktu, tradisi surak iyo perlahan beralih dengan membagikan sejumlah uang mulai dari Rp2.000 sampai Rp5.000 atau lebih.

Ada juga beberapa tuan rumah yang memberikan lontong dan lauknya, nasi kuning, hingga minuman dingin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Merlianda Eka Arifiani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X