Surat Bersejarah Einstein: Sains dan Agama Tidak Bisa Diselaraskan?

photo author
- Selasa, 11 Februari 2025 | 09:38 WIB
ilustrasi: Sebuah surat yang ditulis Albert Einstein pada tahun 1950 mengungkap pandangannya bahwa sains menggantikan konsep penciptaan menurut kitab Kejadian. Surat ini kini bernilai $125.000. (pixabay/BarbaraALane)
ilustrasi: Sebuah surat yang ditulis Albert Einstein pada tahun 1950 mengungkap pandangannya bahwa sains menggantikan konsep penciptaan menurut kitab Kejadian. Surat ini kini bernilai $125.000. (pixabay/BarbaraALane)

Mengerti.id – Sebuah surat yang ditulis oleh Albert Einstein pada tahun 1950 baru-baru ini terungkap ke publik, menegaskan pandangannya bahwa sains menggantikan konsep penciptaan dunia menurut kitab Kejadian. Surat yang kini bernilai $125.000 ini pertama kali dibeli oleh Raab Collection dan telah dijual ke kolektor Amerika, sebagaimana dilaporkan oleh Live Science.

Pada bulan Maret 1950, seorang guru studi agama bernama Martha Munk menulis surat kepada Einstein atas nama para muridnya, menanyakan apakah seorang ilmuwan modern bisa mempercayai penciptaan dunia oleh Tuhan sesuai kitab Kejadian. Einstein menjawab surat tersebut pada 11 April 1950, dengan menyatakan bahwa seseorang yang telah dilatih dalam pemikiran ilmiah akan memiliki pandangan yang bertentangan dengan narasi penciptaan secara religius.

Sebagaimana dikutip dari The Jewish Chronicle, dalam suratnya, Einstein menuliskan bahwa konsep penciptaan dalam agama bertentangan dengan prinsip sebab-akibat yang digunakan dalam ilmu pengetahuan. Ia menambahkan bahwa sains tidak serta-merta membantah keyakinan agama, tetapi dalam beberapa aspek, menggantikan dan mengungguli kepercayaan tersebut.

Tim Riset Mengerti.id mencatat bahwa pernyataan ini semakin mempertegas posisi Einstein yang selama hidupnya kerap menolak konsep ketuhanan dalam bentuk konvensional, meskipun ia juga mengakui bahwa agama dapat memiliki nilai filosofis.

Dalam suratnya, Einstein juga mengomentari bagaimana Alkitab telah mengalami perubahan interpretasi dari waktu ke waktu. Ketika kitab suci ditafsirkan secara harfiah, kata Einstein, kepercayaan yang diharapkan dari pembaca menjadi jelas. Namun, ketika tafsir simbolik mulai digunakan, maka kejelasan konsep Tuhan sebagai sosok personal mulai memudar.

Einstein menulis, sebagaimana dikutip dari Live Science, bahwa dalam interpretasi metaforis, sulit untuk menentukan apakah Tuhan masih dianggap sebagai entitas personal yang mirip manusia, atau konsep yang lebih abstrak. Ia menyimpulkan bahwa dalam pendekatan ini, makna asli dari kepercayaan bisa menjadi tidak jelas.

Surat ini merupakan salah satu dari banyak surat yang ditulis Einstein mengenai keyakinannya tentang sains, agama, dan filsafat. Raab Collection memperoleh surat tersebut dari ahli waris penerima asli, dan baru-baru ini berhasil menjualnya kepada kolektor pribadi dengan harga $125.000, sebagaimana dilaporkan oleh Live Science.

Tim Riset Mengerti.id mencatat bahwa surat ini bukanlah satu-satunya bukti tertulis dari pemikiran Einstein mengenai agama dan sains. Sebelumnya, dalam suratnya kepada filsuf Erik Gutkind pada tahun 1954, Einstein juga pernah menyebut bahwa Alkitab adalah kumpulan legenda primitif yang cukup kekanak-kanakan.

Surat ini kembali mengangkat diskusi mengenai hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, terutama mengenai apakah keduanya dapat berjalan berdampingan atau saling bertentangan.

Sebagian ilmuwan modern berpendapat bahwa agama dan sains adalah dua domain yang berbeda, sementara lainnya, seperti Einstein, percaya bahwa sains memiliki kapasitas untuk menggantikan konsep-konsep religius tradisional.

Dengan adanya temuan terbaru ini, perdebatan mengenai peran agama dalam dunia modern kembali menjadi topik yang menarik untuk didiskusikan, terutama di era ketika ilmu pengetahuan semakin berkembang pesat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X