Ketika Alam Masuk ke Rumah: Tren Biophilic Design Kini Mendunia

photo author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 14:57 WIB
ilustrasi: Konsep desain yang menghubungkan manusia dan alam ini hadir sebagai jawaban terhadap tuntutan ruang hidup yang lebih humanis dan berkelanjutan. (TheVisualEngineer/Pixabay)
ilustrasi: Konsep desain yang menghubungkan manusia dan alam ini hadir sebagai jawaban terhadap tuntutan ruang hidup yang lebih humanis dan berkelanjutan. (TheVisualEngineer/Pixabay)

Mengerti.id - Biophilic design menjadi pendekatan arsitektur dan desain interior yang semakin digemari karena manfaatnya yang luas bagi kesejahteraan manusia. Dengan mengintegrasikan elemen alam ke dalam ruang binaan, konsep ini menjawab kebutuhan akan koneksi emosional dan fisik dengan alam di tengah gaya hidup urban.

Konsep ini bertolak dari teori biophilia, yaitu naluri manusia untuk dekat dengan alam. Sebagaimana dikutip dari Reflecto, biophilic design "berperan penting dalam menciptakan ruang yang menenangkan, inspiratif, dan sehat secara mental."

Dalam praktiknya, biophilic design mencakup berbagai elemen: cahaya alami, taman dalam ruang, pola biomorfik, dan material alami seperti kayu dan batu. Setiap elemen memiliki fungsi untuk menciptakan suasana yang lebih hidup, hangat, dan menyatu dengan alam.

Sebagaimana dilansir Mengerti.id dari Rumah123.com, konsep ini bisa diterapkan dalam skala rumah tinggal, kantor, sekolah, hingga taman kota. Di banyak kota besar dunia, desain ini sudah terbukti meningkatkan produktivitas dan kenyamanan penghuni.

Bangunan seperti Simon Fraser University di Kanada dengan taman vertikalnya, atau Bishan Park di Singapura, menjadi contoh nyata keberhasilan biophilic design dalam konteks urban.

Kota-kota di Indonesia, termasuk yang sedang berkembang, mulai menerapkan prinsip ini melalui pembangunan taman kota, koridor hijau, dan pemanfaatan atap hijau pada bangunan.

Desain interior rumah pun semakin banyak yang mengadopsi prinsip biophilic, seperti penggunaan skylight, kaca besar, elemen kayu, dan tanaman hias indoor.

Selain nilai estetika, manfaat kesehatan menjadi salah satu alasan kuat biophilic design makin digemari. Ruang dengan pencahayaan alami dan tanaman hijau terbukti menurunkan tekanan darah, meningkatkan konsentrasi, dan mempercepat pemulihan stres.

Dengan potensi besar untuk menciptakan ruang yang lebih sehat dan produktif, biophilic design merupakan masa depan desain interior dan arsitektur.

Di tengah krisis iklim dan kebutuhan akan ruang hidup yang sehat, desain ini menawarkan solusi nyata yang menyatukan estetika, fungsi, dan keberlanjutan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X