10. "October, you were the quiet chapter my soul needed."
Oktober, kamu adalah bab tenang yang dibutuhkan jiwaku.
11. "Goodbye October, I’m leaving behind the noise and taking peace with me."
Selamat tinggal Oktober, aku tinggalkan keramaian dan membawa kedamaian bersamaku.
12. "October’s end is just another chance to begin again."
Akhir Oktober hanyalah kesempatan lain untuk memulai lagi.
13. "The leaves fell, and so did my doubts — goodbye October."
Daun-daun gugur, begitu pula keraguanku — selamat tinggal Oktober.
14. "October, thank you for the clarity after the storm."
Oktober, terima kasih atas kejernihan setelah badai.
15. "Goodbye October, your silence spoke louder than any noise."
Selamat tinggal Oktober, keheninganmu berbicara lebih keras dari suara apa pun.
16. "October was a poem — soft, brief, and unforgettable."
Oktober adalah sebuah puisi — lembut, singkat, dan tak terlupakan.
17. "Leaving October behind, I walk into November with open arms."
Meninggalkan Oktober, aku melangkah ke November dengan tangan terbuka.
18. "October taught me that endings can be peaceful, too."
Oktober mengajarkanku bahwa akhir juga bisa penuh kedamaian.
19. "Goodbye October, may your golden light guide my next step."
Selamat tinggal Oktober, semoga cahayamu yang keemasan menuntun langkahku berikutnya.
20. "October’s goodbye isn’t sad — it’s a quiet promise to grow."
Perpisahan Oktober bukan kesedihan — melainkan janji tenang untuk tumbuh.
21. "You were gentle, October. I’ll remember your calm."
Kamu lembut, Oktober. Aku akan mengingat ketenanganmu.
22. "October ended, but the gratitude remains."
Oktober telah berakhir, tapi rasa syukurnya tetap ada.
23. "Goodbye October, thank you for letting me bloom again."
Selamat tinggal Oktober, terima kasih telah membuatku mekar kembali.
24. "The last page of October closes, but my hope keeps writing."
Halaman terakhir Oktober tertutup, tapi harapanku terus menulis.
