Anak dilatih berpikir kritis dan menyampaikan pendapat. Kegiatan ini juga bisa mempererat empati antar siswa.
5. Outbond dan Permainan Tradisional
Permainan seperti egrang, engklek, dan congklak dapat dikombinasikan dengan outbond ringan. Anak-anak diajak bekerja sama.
Kegiatan ini menjaga kebugaran fisik dan mempererat hubungan sosial. Nilai tradisi juga tetap terjaga.
6. Storytelling dan Pojok Baca Keliling
Guru atau siswa senior dapat membacakan cerita inspiratif. Pojok baca dipindah ke area terbuka agar lebih menarik.
Storytelling menumbuhkan imajinasi dan minat baca. Anak bisa berdiskusi usai mendengarkan kisah.
7. Kelas Keterampilan Singkat
Anak-anak diajak membuat kerajinan sederhana, masakan sehat, atau coding dasar. Aktivitas disesuaikan usia.
Kegiatan ini mengasah motorik, logika, dan kreativitas. Guru bisa bekerja sama dengan komunitas untuk pelaksanaannya.
8. Aksi Sosial dan Peduli Lingkungan
Siswa diajak menanam pohon atau membersihkan area sekolah. Bisa juga membuat paket donasi untuk anak panti.
Kegiatan ini menumbuhkan empati dan tanggung jawab sosial. Anak belajar berbagi dan peduli sekitar.
9. Senam Anak Hebat dan Lagu Nasional
Senam bersama menciptakan suasana meriah dan semangat. Dilanjutkan menyanyikan lagu wajib secara serentak.
Ini menjadi simbol kebersamaan dan nasionalisme. Bisa dilakukan serentak antar sekolah di satu wilayah.
10. Lomba Mendongeng dan Bercerita
Siswa menyampaikan cerita pendek dengan gaya mereka sendiri. Guru menilai kreativitas, intonasi, dan ekspresi.
Kegiatan ini melatih kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri. Cerita bisa bertema persahabatan atau nilai moral.
11. Lomba Poster Edukatif
Anak membuat poster bertema hak anak, lingkungan, atau toleransi. Poster dapat dipajang di koridor sekolah.
Ini menjadi media kampanye visual yang digagas anak-anak sendiri. Siswa belajar menyampaikan pesan secara simbolik.