Mengenang Sheikh Ahmed Yassin dalam Profil Biodata Pendiri Hamas yang Gugur Syahid Akibat Rudal Israel

photo author
- Senin, 9 Oktober 2023 | 18:57 WIB
Inilah Sheik Ahmed Yassin dalam profil dan biodata pendiri Hamas yang mati syahid oleh serangan rudal helikopter Apache Israel. (Kolase/Pixabay/hosnysalah/Instagram @apitoggy)
Inilah Sheik Ahmed Yassin dalam profil dan biodata pendiri Hamas yang mati syahid oleh serangan rudal helikopter Apache Israel. (Kolase/Pixabay/hosnysalah/Instagram @apitoggy)

Mengerti.id - Lebih dari 19 tahun yang lalu, Sheikh Ahmed Yassin pendiri Hamas gugur syahid dalam aksi serangan rudal helikopter Apache milik Israel.

Tepatnya pada 22 Maret 2004, serangan yang dilancarkan pihak Israel di waktu subuh dini hari harus mengakhiri pejuangan jihad Sheikh Ahmed Yassin.

Sebuah peristiwa yang sempat merubah semangat juang rakyat Palestina terhadap pihak otoritas Israel ketika sang pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin meninggal dunia.

Baca Juga: Agama Benjamin Netanyahu Apa? Profil dan Biodata PM Israel yang Jamin Menang Lawan Hamas: Bersama Tuhan

Namun kini perjuangan jihadnya dilanjutkan pemimpin Hamas selanjutnya, Ismail Haniyeh, yang kembali melakukan serangan dalam operasi Badai Al Aqsa mulai 7 Oktober 2023.

Bahkan serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan lebih dari 700 orang di pihak Israel dan menawan lebih dari 100 orang.

Satu kutipan menarik dari sosok Sheikh Ahmed Yassin yang dilansir Mengerti.id dari Suara Palestina pada Senin, 9 Oktober 2023.

Ia sering berucap dalam harapan yang terkenal dengan "Harapan saya adalah Allah SWT meridhoi saya", sebutnya.

Nah, seperti apa profil dan biodata lengkap Sheikh Ahmed Yassin pendiri Hamas? Berikut laporan Tim Mengerti.id dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Palestina Jadi Target Serangan Israel, Abu Romzi Mati Syahid

Profil Sheikh Ahmed Yassin

Memiliki nama lengkap Sheikh Ahmed Ismail Hassan Yassin, lahir di desa Al Joura distrik Al Mijdal arah selatan kota Gaza, Palestina, pada 1936.

Sejak berusia 12 tahun, ia telah merasakan kerasnya perang antara pihak Palestina dengan Israel pada 1948 sehingga membuatnya harus mengungsi di Jalur Gaza bersama keluarga.

Empat tahun berselang, pada usia 16 tahun ia harus mendapati dirinya lumpuh total akibat terjatuh saat berolahraga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agung Wiyono

Sumber: Beberapa sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X