Mengerti.id - Keluarga Cendana adalah sebutan yang banyak digunakan sejak dahulu. Julukan ini sangat melekat dengan sosok mendiang mantan Presiden Soeharto.
Sebutan keluarga cendana ini diberikan lantaran dahulu kediaman mendiang mantan Presiden Soeharto saat menjabat berada di jalan cendana. Jalan cendana sendiri berada di kawasan menteng, Jakarta Pusat.
Melekatnya panggilan keluarga cendana dari dahulu hingga saat ini membuat tidak sedikit orang penasaran. Beberapa orang pun mulai mencari tahu siapa keluarga cendana itu.
Keluarga cendana sendiri terdiri atas mendiang mantan Presiden Soeharto, sang istri Raden Ajeng Siti Hartinah atau lebih dikenal Tien Soeharto, dan keenam anaknya.
Keenam anak mendiang mantan Presiden Soeharto yaitu
Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto).
Berikut ini profil keenam anak mendiang mantan Presiden Soeharto yang mendapatkan julukan keluarga cendana dan sama sama menjadi pengusaha maupun politikus.
Baca Juga: Titiek Soeharto Anak Siapa? Profil dan Biodata Mantan Istri Prabowo yang Masih Berhubungan Baik
Profil 6 Anak dalam Keluarga Cendana
1. Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto)
Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau lebih dikenal dengan panggilan Tutut Soeharto ini lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1949. Ia diketahui menikah dengan Indra Rukmana dan memiliki empat orang anak.
Keempat orang anaknya yaitu Dandy Nugroho Hendro Maryanto (Dandy), Danty Indriastuti Purnamasari (Danty), Danny Bimo Hendro Utomo (Danny), dan Danvy Sekartaji Indri Haryanti Rukmana (Sekar).
Karir Tutut diawali dengan menjadi Direktur Utama TPI pada tahun 1991 hingga 1998. Ia juga pernah menjadi anggota MPR RI dari fraksi Golkar sejak tahun 1992 hingga 1998.
Selain menjadi anggota MPR RI, perempuan 74 tahun ini juga dipercaya menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia pada 1992 hingga 1998. Sejak tahun 1996, Tutut diberikan tanggung jawab menggantikan mendiang sang ibu untuk menjadi Ibu Negara Indonesia hingga tahun 1998.
Wanita berhijab ini juga diberikan kepercayaan selama dua bulan untuk menjadi Menteri Sosial Indonesia sejak Maret hingga Mei 1998. Ia diketahui juga pernah memiliki beberapa perusahaan seperti stasiun TV dengan nama TPI, tabloid Wanita Indonesia, dan Radio 103.4 FM bernama Terminal Musik Indonesia (TMI).