Mengerti.id - Kasus korupsi yang dilakukan oleh SYL atau Syahrul Yasin Limpo menemui dugaan fakta baru pada gelaran sidang Tipikor yang terjadi baru-baru ini.
Pasalnya diduga jika istri, anak, dan keluarga lain SYL seperti menantu dan cucunya juga ikut menikmati hasil korupsi APBN Kementan pada saat itu.
SYL diduga menggunakan dana ABPN Kementrian Pertanian (Kementan) untuk membiayai sang istri dan keluarga, seperti uang bulanan senilai Rp25 hingga Rp30 juta untuk istri SYL.
Kemudian diduga pula anggaran Kementan juga sempat dimanfaatkan Syahrul Yasin Limpo untuk membeli kacamata sang mantan Menteri Pertanian ini beserta sang istri.
Pernyataan Muhammad Yunus dalam sidang ini tentu menjadi sorotan publik dan ramai diperbincangkan oleh netizen atau para pengguna sosial media.
Hal ini membuat beberapa orang penasaran dan mencari tahu profil serta biodata SYL untuk tahu terkait karir, kehidupan pribadi, keluarga, hingga sosial media Mantan Menteri Pertanian ini.
Baca Juga: Kevin Egananta Siapa? Profil Ajudan Ketua KPK Firli Bahuri yang Jadi Saksi Dugaan Kasus Korupsi SYL
Profil SYL
Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. ini merupakan anak kedua dari pasangan M. Yasin Limpo dengan Nurhayati Yasin Limpo. Agama yang dianut adalah Islam.
Ia diketahui memiliki kakak yang bernama Dewie Yasin Limpo dan adik yang bernama Ichsan Yasin Limpo. Kedua saudaranya juga berkecimpung di dunia perpolitikan Indonesia.
Pria kelahiran Makassar ini pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri Mangkura Makassar pada 1961 hingga 1967. Ia kemudian masuk sekolah di SMP Negeri 6 Makassar.
Selanjutnya, sosok yang lahir pada 16 Maret 1955 ini menjalani studi di SMA Katolik Cenderawasih Ujung Pandang. Lulus SMA, ia memutuskan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar dan lulus pada 1983.
Setelah mendapatkan gelar sarjana, SYL diketahui melanjutkan studi masternya di Pasca Sarjana LAN (Lembaga Administrasi Negara). Ia juga menjalani pendidikan master dan doktor Ilmu Hukum di Universitas Hasanuddin Makassar.
Karir politiknya dimulai dengan bergabung dan menjadi anggota Golkar sejak 1994 hingga 2007. Pria yang memiliki nama lain Daeng Kawang ini kemudian bergabung dengan PDI-P pada 2007 hingga 2009.