Mengerti.id - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI akhirnya memberikan keputusan berupa sanksi pemberhentian atau pemecatan kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
Hal ini merupakan bentuk sanksi atau keputusan akibat adanya aduan dari seorang anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda berinisial CAT yang melaporkan adanya perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Ketua KPU RI.
Keputusan terhadap sosok Hasyim Asy'ari ini disampaikan oleh Ketua DKPP pada 3 Juli 2024. Sanksi ini diberikan lantaran Ketua KPU RI ini terbukti melanggar kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara pemilu.
Adanya sanksi pemberhentian terhadap Ketua KPU ini tentunya membuat beberapa orang penasaran dan berusaha mencari tahu mengenai profil dan biodata pribadinya.
Pasalnya beberapa orang akhirnya ingin tahu terkait kehidupan pribadi, karir, pendidikan dari seorang Ketua KPU RI yang terkena permasalahan atas perbuatan tidak menyenangkan dan mendapatkan sanksi etik.
Profil Hasyim Asy'ari
Lahir di Pati, Jawa Tengah, sosok Hasyim Asy'ari, S.H., M.Si., Ph.D. ini banyak dikenal sebagai seorang dosen dan juga berkecimpung di dunia perpolitikan.
Pria yang pernah menjalani pendidikan di SD Negeri Panjunan Kudus ini diketahui melanjutkan studi menengah pertamanya di SMP Negeri 1 Kudus hingga tahun 1988.
Ia kemudian diketahui mengenyam pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Kudus hingga tahun 1991. Setelah lulus SMA, dirinya sempat pesantren di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Karangsuci, Purwokerto hingga tahun 1995.
Sosok kelahiran 3 Maret 1973 ini juga melanjutkan kuliah S1 di Jurusan Hukum Tata Negara (HTN),Fakultas Hukum, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Purwokerto.
Setelah lulus sarjana, pria beragama Islam ini melanjutkan studi magister di Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta mengambil bidang Ilmu Politik. Ia lulus pada tahun 1998.
Mantan ketua OSIS saat SMP dan SMA ini kemudian memutuskan kuliah Department of Anthropology and Sociology, Faculty of Arts and Social Sciences University of Malaya, Malaysia dengan mengambil gelar doktor di bidang Sosiologi Politik dan lulus pada 2012.
Pria 51 tahun ini sejak sekolah diketahui cukup aktif dalam berbagai jenis organisasi. Ia pernah dipercaya sebagai Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Jawa Tengah tahun 1989.