Mengerti.id - Sanggar Renggo Wibowo adalah peserta MasterChef Indonesia Season 12 yang tayang sejak 8 Februari 2025. Ia merupakan pedagang nasi mandhi asal Pasuruan, Jawa Timur.
Perjalanannya di kompetisi ini dimulai dengan audisi yang mengesankan. Sanggar berhasil lolos ke tahap Bootcamp setelah menyajikan butter chicken with jera rice.
Pada tahap Bootcamp, ia menunjukkan keterampilan luar biasa. Sanggar menjadi salah satu dari delapan peserta terbaik dalam tantangan memotong kentang balok.
Setelah melewati tahap tersebut, Sanggar berhasil masuk ke babak Galeri. Ia bersaing dengan 24 finalis lain dalam berbagai tantangan memasak.
Pendidikan dan Pengalaman Kuliner Sanggar
Sanggar memiliki pengalaman bekerja di dapur profesional di Australia selama 2,5 tahun. Pengalaman ini memperkaya kemampuannya di dunia kuliner.
Selain itu, ia juga pernah mengelola peternakan sapi perah selama sembilan tahun di Indonesia. Hal ini membuatnya paham manajemen bahan pangan.
Ia menjalankan usaha kuliner bersama istrinya, yang berfokus pada hidangan khas Timur Tengah dan Mediterania. Nasi mandhi menjadi menu andalannya.
Usaha kulinernya terinspirasi dari kecintaannya terhadap makanan Timur Tengah. Ia ingin memperkenalkan hidangan ini lebih luas ke masyarakat Indonesia.
Perubahan dan Tantangan di MasterChef Indonesia Season 12
MasterChef Indonesia Season 12 menghadirkan perubahan besar. Salah satunya adalah kehadiran Chef Rudy Choirudin menggantikan Chef Arnold Poernomo.
Chef Juna Rorimpandey dan Chef Renatta Moeloek tetap menjadi juri. Kompetisi ini juga memperkenalkan tantangan baru seperti Walk-In Audition.
Selain itu, terdapat audisi yang dilakukan di festival kuliner. Hal ini memberikan kesempatan lebih luas bagi peserta dengan latar belakang berbeda.
Format baru ini membuat persaingan semakin ketat. Sanggar harus beradaptasi dengan berbagai tantangan memasak yang diberikan juri.
Misi dan Visi Sanggar di Dunia Kuliner
Sanggar memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak di Indonesia. Ia ingin membantu mereka mendapatkan eksposur yang lebih baik.
Menurutnya, banyak bahan pangan lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal. Ia ingin berkontribusi dalam meningkatkan produksi dan distribusinya.