Mengerti.id - Ferry Juliantono resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koperasi Republik Indonesia pada 8 September 2025. Ia menggantikan Budi Arie Setiadi yang sebelumnya menjabat di posisi tersebut.
Sebelum dilantik, Ferry telah menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi. Dengan jabatan baru ini, ia berkomitmen melanjutkan program-program yang sudah dirintis sebelumnya.
Salah satu fokus utama Ferry adalah memperkuat Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih. Program ini dinilai strategis untuk mempercepat penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat desa.
Pelantikan Ferry disambut optimis oleh berbagai kalangan. Latar belakangnya sebagai aktivis dan politisi membuatnya dianggap memiliki kapasitas kuat untuk membangun koperasi Indonesia.
Mari mengenal Ferry Juliantono lebih dekat melalui profil biodata dan perjalanan karirnya di bawah ini!
Profil dan Latar Belakang
Ferry Joko Juliantono lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967. Saat ini usianya menginjak 58 tahun.
Ia menempuh pendidikan sarjana di Universitas Padjadjaran, jurusan Akuntansi, dan lulus pada tahun 1993. Pendidikan lanjutannya ditempuh di Universitas Indonesia dengan spesialisasi Hubungan Internasional bidang Ekonomi Politik Internasional.
Ferry juga menyelesaikan studi doktoralnya di bidang Sosiologi pada 2015. Latar belakang akademis ini memperkuat kapasitasnya sebagai seorang pemimpin di bidang koperasi dan ekonomi.
Di luar pendidikan, Ferry aktif dalam berbagai organisasi sosial. Ia kerap terlibat dalam isu petani, nelayan, buruh, hingga agraria.
Perjalanan Karier
Karier Ferry di dunia aktivisme dimulai sejak lama. Ia menjabat Ketua Umum Dewan Tani Indonesia sejak tahun 2005.
Selain itu, ia pernah menjadi Wakil Direktur Pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan). Ia juga tercatat sebagai Ketua Dekopin Wilayah DKI Jakarta.
Ferry mulai masuk ke ranah politik pada 2010. Awalnya ia bergabung dengan Partai Demokrat sebelum akhirnya berlabuh di Gerindra.
Di Partai Gerindra, Ferry menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP. Ia memegang bidang penting yaitu Penggalangan Massa.
Selain di politik, ia juga dipercaya menjadi komisaris BUMN. Ia pernah menjabat di PT Pertamina Patra Niaga.