Mengerti.id - Anak mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Adwin Haryo Indrawan Sumartono, resmi menyandang gelar dokter spesialis penyakit dalam. Ia diwisuda di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 13 September 2025.
Kelulusan ini menjadi momen bahagia bagi keluarga Sri Mulyani yang dibagikan melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, ia menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian anak keduanya itu.
Adwin menempuh pendidikan spesialis penyakit dalam selama empat tahun di FKUI. Ia berhasil menyelesaikan program tersebut tepat waktu setelah melalui ujian tesis terbuka pada 4 Juli 2025.
Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, perjalanan akademik Adwin mendapat perhatian publik. Prestasinya dianggap sebagai bukti dedikasi dalam bidang kesehatan sekaligus kebanggaan bagi keluarganya.
Mari mengenal sosok Adwin Haryo Indrawan melalui ulasan profil biodata dan agamanya di bawah ini!
Profil Adwin Haryo Indrawan
Adwin Haryo Indrawan merupakan anak kedua dari pasangan Sri Mulyani Indrawati dan Tonny Sumartono. Ia memiliki kakak bernama Dewinta Illinia dan adik laki-laki bernama Luqman Indra Pambudi.
Sejak masa sekolah, Adwin dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berprestasi. Ia menamatkan pendidikan SMA di Al Azhar Jakarta dengan nilai Ujian Nasional di atas 50.
Setelah lulus SMA, Adwin melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia kemudian mengambil program spesialisasi ilmu penyakit dalam di kampus yang sama.
Selama kuliah, Adwin juga aktif dalam organisasi mahasiswa. Ia tercatat sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa FKUI dan organisasi internasional CIMSA.
Adwin Haryo Indrawan telah menikah dengan seorang wanita bernama Hana Fadhilah, yang juga merupakan lulusan FKUI.
Aktivitas Akademik dan Penelitian
Tidak hanya fokus pada studi, Adwin turut aktif dalam berbagai kegiatan penelitian. Ia terlibat dalam studi berjudul Improving Health of the Left-Behinds: The Case of Indonesia's Nusantara Sehat.
Penelitian tersebut membahas program kesehatan di daerah terpencil dengan pendekatan evaluasi kuantitatif. Keterlibatan Adwin menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat luas.
Selain itu, Adwin sempat mendapat tawaran untuk melanjutkan studi di Washington, Amerika Serikat. Namun ia menolak karena ingin tetap dekat dengan keluarga dan berkontribusi di Indonesia.