Puncak kariernya terjadi ketika bergabung dengan AS Roma pada Januari 2014 dengan nilai transfer sekitar €18 juta. Di sana, ia membawa Roma tiga kali finis sebagai runner-up Serie A dan tampil hingga semifinal Liga Champions musim 2017/2018.
Momen comeback Roma melawan Barcelona pada 2018 menjadi salah satu laga paling bersejarah yang turut melambungkan namanya. Radja dikenal sebagai pemain yang selalu tampil penuh determinasi di setiap laga penting.
Setelah sukses di Roma, ia pindah ke Inter Milan pada 2018 dengan nilai transfer mencapai €38 juta. Namun, masa bermainnya di Inter tidak secerah di Roma dan sempat dipinjamkan kembali ke Cagliari untuk mencari menit bermain.
Pada 2021, kontraknya bersama Inter berakhir dan Radja memutuskan pulang ke Belgia dengan bergabung bersama Royal Antwerp. Ia kemudian sempat memperkuat SPAL di Serie B Italia sebelum akhirnya mencoba petualangan baru di Asia.
Musim 2023/2024 menjadi momen bersejarah ketika Radja bergabung dengan Bhayangkara FC di Liga 1 Indonesia. Ia tampil menonjol di lini tengah dan mendapat sambutan luar biasa dari penggemar Tanah Air.
Pengalaman itu membuat Radja merasakan langsung hangatnya dukungan publik Indonesia. Ia bahkan menyebut atmosfer pertandingan di Indonesia sangat hidup dan membuatnya merasa “pulang ke rumah”.
Setelah kontraknya dengan Bhayangkara berakhir, Radja kembali ke Belgia untuk memperkuat klub Lokeren-Temse pada 2024. Meski telah berusia 37 tahun, ia tetap menunjukkan semangat bermain tinggi dan menjadi panutan bagi pemain muda.
Dalam karier internasionalnya, Radja membela Timnas Belgia sejak 2009 hingga 2018, mencatatkan 30 penampilan dan mencetak 6 gol. Ia juga ikut berpartisipasi di ajang Euro 2016 bersama generasi emas Belgia.
Namun, Radja sempat merasa kecewa karena tidak dipanggil ke skuad Piala Dunia 2018. Setelah itu, ia memutuskan pensiun dari karier internasional dan fokus di level klub.
Meski telah pensiun dari Timnas Belgia, Radja mengaku masih menyimpan keinginan untuk bisa bermain bagi Indonesia. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada darah dan leluhur yang mengalir dalam dirinya.
Biodata Radja Nainggolan
Nama lengkap: Radja Cangele Nainggolan
Tempat, tanggal lahir: Antwerpen, Belgia, 4 Mei 1988
Umur: 37 tahun (per 2025)
Kewarganegaraan: Belgia
Posisi: Gelandang tengah
Tinggi badan: Sekitar 1,75–1,77 meter
Klub saat ini: KSC Lokeren-Temse (Belgia)
Klub sebelumnya: Bhayangkara FC (Indonesia)
Julukan: Il Ninja
Ayah: Marianus Nainggolan (asal Batak Toba, Sumatera Utara)
Ibu: Lizy Bogaerts (asal Belgia)
Saudara: Riana Nainggolan (kembar)
Istri: Claudia Lai
Anak: 3
Bahasa: Belanda, Inggris, Prancis, Italia
Radja Nainggolan kini dikenal bukan hanya sebagai pemain berprestasi, tetapi juga simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
Meskipun karier internasionalnya bersama Belgia telah berakhir, pengakuannya tentang keinginan membela Timnas Indonesia menunjukkan kecintaan mendalam pada tanah asal ayahnya.
Ia tetap menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda Indonesia yang ingin berkarier hingga level dunia tanpa melupakan akar budaya dan identitasnya.***