Mengerti.id - Pernikahan Fiki Naki dan Tinandrose menjadi salah satu kabar paling disoroti di dunia hiburan digital. Setelah hubungan mereka yang terkesan tertutup dan penuh misteri, akhirnya pasangan ini resmi menikah pada Senin, 24 November 2025.
Momen sakral tersebut berlangsung sederhana namun khidmat dengan balutan busana adat Melayu bernuansa putih-silver.
Prosesi ijab kabul berjalan lancar, di mana Fiki mengucapkan ijab kabul dengan lantang dan memberikan mas kawin berupa emas 4,9 gram, tambahan berlian, serta seperangkat alat salat.
Pengumuman resmi pernikahan mereka dibagikan langsung oleh Fiki melalui Instastory dan siaran langsung TikTok, yang langsung disambut ucapan selamat dari warganet.
Sosok Tinandrose sendiri langsung menjadi pusat perhatian publik setelah pernikahan ini. Meski dikenal tertutup, ia sebenarnya adalah figur kreatif yang telah lama berkarya di dunia penulisan, konten islami, dan bisnis muslimah. Berikut profil lengkapnya.
Baca Juga: Resmi Menikah! Fiki Naki dan Tinandrose Gelar Akad Sederhana Disaksikan Penggemar
Profil dan Perjalanan Hidup Tinandrose
Tinandrose adalah nama panggung dari Tina Agustin, seorang penulis, kreator konten, dan pebisnis yang kini resmi menjadi istri Fiki Naki.
Meski tanggal lahirnya belum diketahui secara pasti, ia diperkirakan berusia sekitar 20–30 tahun. Namanya dikenal luas berkat karya-karya puitis dan reflektif yang dekat dengan pembaca muda.
Ia aktif di Instagram (@tinandrose) dan TikTok (@temporarery), tempat ia membagikan monolog pendek bernuansa islami dan inspiratif. Selain itu, Tinandrose juga memiliki podcast berjudul “Tinandrose” yang dikenal dengan kontennya yang lembut, menenangkan, dan penuh renungan.
Sebelum dikenal sebagai istri Fiki Naki, Tinandrose telah lebih dulu membangun reputasinya sebagai sosok yang membawa aura positif di kalangan muslimah dan penikmat sastra kontemporer. Kepribadiannya yang lembut, religius, dan rendah hati membuatnya disukai banyak orang.
Karier Menulis hingga Menjadi Kreator Konten
Karier Tinandrose dimulai sejak akhir 2018 hingga awal 2019, ketika ia mulai serius menulis karya-karya puitis dan renungan batin.
Buku “Untuk Nama yang Tak Berani Kusebut dalam Doa” menjadi salah satu karya yang paling dikenal, berisi monolog hati yang dekat dengan pengalaman emosional pembaca muda.