Mengerti.id - KH Miftachul Akhyar menjadi sorotan nasional setelah ditetapkan sebagai pimpinan PBNU pasca pemberhentian Gus Yahya Cholil Staquf pada 26 November 2025. Kondisi ini membuat publik menyorot latar belakang dan pengalaman panjangnya di organisasi Nahdlatul Ulama.
Surat edaran resmi PBNU menegaskan bahwa posisi Ketua Umum kini kosong dan kewenangan organisasi berada di bawah Rais Aam. Keputusan ini membuat nama Miftachul Akhyar langsung menjadi pusat perhatian masyarakat luas.
Sebagai Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar otomatis memegang kendali penuh terhadap jalannya organisasi. Hal ini menandai fase baru dalam kepemimpinan PBNU setelah situasi internal yang cukup dinamis.
Perubahan ini juga memunculkan banyak pertanyaan publik mengenai perjalanan hidup dan rekam jejaknya. Simak profil dan biodata lengkap Miftachul Akhyar pada ulasan di bawah ini!
Profil dan Pendidikan Miftachul Akhyar
KH Miftachul Akhyar lahir pada 30 Juni 1953 dan merupakan anak ke-9 dari 13 bersaudara. Ia berasal dari keluarga ulama melalui ayahnya, KH Abdul Ghoni yang memimpin pesantren di Surabaya.
Sejak muda, ia telah ditempa dalam tradisi pesantren yang kuat. Pendidikan formalnya ditempuh melalui berbagai pesantren besar di Jawa.
Ia belajar di Pondok Pesantren Tambak Beras dan Sidogiri di Jawa Timur. Selain itu, ia juga memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren Lasem di Jawa Tengah.
Tidak hanya itu, ia pernah menimba ilmu di majelis Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al-Maliki di Malang. Pengalaman tersebut memperkuat reputasinya sebagai ulama berilmu mendalam.
KH Miftachul Akhyar dikenal sebagai pribadi sederhana dan rendah hati. Sikap ini membuatnya dihormati oleh santri dan masyarakat luas.
Karier dan Perjalanan Kepemimpinan di NU
Perjalanan kariernya di struktur NU dimulai dari tingkat kota. Ia menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya pada 2000 hingga 2005.
Kariernya kemudian naik ke tingkat provinsi ketika menjadi Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur. Ia memegang posisi tersebut selama dua periode dari 2007 hingga 2018.
Pada tingkat nasional, KH Miftachul Akhyar dipercaya menjadi Wakil Rais Aam PBNU pada 2015 hingga 2020. Ia kemudian menjadi pejabat sementara Rais Aam pada periode 2018 hingga 2020.
Sejak 2021, ia resmi menjabat sebagai Rais Aam PBNU untuk periode 2021–2026. Kepemimpinan ini semakin kuat usai Gus Yahya diberhentikan pada 2025.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum MUI pada 2020 hingga 2022. Posisi itu ia tinggalkan demi fokus pada amanah di PBNU.
