Mengerti.id - Nama Kepala BNPB Suharyanto menjadi viral setelah komentarnya soal banjir dan longsor di Sumatera ramai dibahas publik. Ia menyebut kondisi bencana tampak mencekam hanya di media sosial, bukan di lapangan secara riil.
Pernyataannya itu memicu kritik karena dianggap meremehkan skala kerusakan yang dialami warga. Kontroversi semakin besar karena ia membandingkan bencana tersebut dengan Covid-19 dan Tsunami Aceh 2004.
Setelah meninjau langsung lokasi banjir di Tapanuli Selatan, Suharyanto mengaku terkejut atas kondisi yang ia lihat. Ia bahkan menangis dan meminta maaf kepada bupati dalam konferensi pers pada 1 Desember 2025.
Ia menegaskan bahwa pernyataannya sebelumnya kurang tepat dan meminta publik memakluminya. BNPB, kata Suharyanto, tetap peduli dan akan mempercepat penanganan bencana di wilayah Sumatera Utara.
Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber oleh Tim Riset Mengerti.id, berikut profil biodata dan agama Suharyanto.
Profil Suharyanto
Suharyanto lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada 8 September 1967 dan kini berusia 58 tahun. Ia merupakan lulusan Akademi Militer 1989 kecabangan Infanteri.
Sejak kecil ia tinggal di lingkungan asrama TNI AD karena ayahnya merupakan anggota Angkatan Darat. Lingkungan tersebut membentuk kedisiplinan dan karakter militernya sejak muda.
Ia memiliki gelar Sarjana Sosial dan Magister Manajemen dari pendidikan formalnya. Selain itu ia mengikuti berbagai pendidikan lanjutan seperti Sesko TNI, Seskoad, Raider, Airborne, dan Lemhannas.
Sosoknya dikenal tegas namun memiliki sisi empati yang kuat dalam penanganan bencana. Hal ini terlihat dalam berbagai kunjungannya ke daerah terdampak bencana sejak menjabat Kepala BNPB.
Perjalanan Karir Suharyanto
Suharyanto memulai karier militernya sebagai perwira infanteri setelah lulus Akmil 1989. Jabatan awalnya adalah Danton dan Danki Yonif Linud 612/Modang antara tahun 1989 hingga 1998.
Pada tahun berikutnya ia bertugas sebagai Gumil Pussenif dan menjalani sejumlah posisi hingga pangkat kapten. Tugas-tugas ini memperkuat kompetensinya dalam bidang taktis dan kepemimpinan.
Ia kemudian memimpin Yonif Raider Khusus 305/Tengkorak dan menjadi Dandim Surabaya Selatan. Jabatan Danrem 051/Wijayakarta yang ia emban pada 2015 semakin mengukuhkan rekam jejaknya.
Pada 2012 ia bertugas di Setmilpres sebagai Kepala Bagian Pembinaan Personel. Setelah itu ia menjabat Karo Kepegawaian Settama BIN dan Direktur Kontra Separatisme di Deputi III BIN.
Suharyanto menjabat Kasdam Jaya pada 2018 hingga 2019 dan kemudian menjadi Sesmilpres Kemensetneg RI pada 2019–2020. Pengalaman ini membuatnya dipercaya sebagai Pangdam V/Brawijaya pada 2020–2021.