Mengerti.id – Ustadzah Mumpuni Handayayekti sudah terkenal sebagai pendakwah. Dengan logat bicaranya yang khas Jawa Tengah, masyarakat memberinya julukan ustadzah ngapak.
Dirinya mulai disorot publik sejak memenangkan ajang Akademi Sahur Indonesia (AKSI) pada 2014 yang tayang di Indosiar.
Setelahnya, undangan kajian untuk Ustadzah Mumpuni Handayayekti bertambah ramai hingga ke luar negeri. Sebenarnya siapakah ustadzah Mumpuni?
Profil Ustadzah Mumpuni Handayayekti
Mumpuni seorang pendakwah yang tidak dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga mubaligh atau kyai. Ayahnya bernama Arwan adalah seorang seniman.
Namun sang ayah sering melatih Mumpuni untuk bisa mengisi ceramah. Sang ayah ingin agar dirinya bisa mendakwahkan orang dengan luwes seperti layaknya ‘merangkul’ orang, sehingga publik menganggap bahwa Islam itu menyenangkan, tidak berat dan tidak membosankan.
Dari sang ayah, Mumpuni kecil diajarkan bagaimana menatap audiens dengan percaya diri, cara berbicara yang sopan, jalan di depan panggung dengan tetap menghormati orang tua.
Baca Juga: Profil Ustadzah Halimah Alaydrus, Pendakwah yang Tidak Pernah Tampakkan Wajahnya di Media Sosial
Hingga akhirnya ia berani berceramah di depan pengajian ibu-ibu di saat dirinya masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Kehidupan perempuan berusia 27 tahun ini bukan dari keluarga yang mampu. Ia bercerita bahwa pada usianya yang masih 5 tahun sudah diminta ayahnya menggembalakan sebanyak 43 kambing milik tetangga sekaligus berjualan es lilin.
Awalnya ia tidak terima melihat teman-teman seusianya yang asyik bermain, sementara dia harus ikut mencari nafkah.
Namun akhirnya ia bisa menerima didikan ayahnya, agar Mumpuni bisa menghargai jerih payah kedua orang tuanya.
Saat usianya masih lima tahun, Mumpuni sering ikut bersekolah hingga guru di sekolah tersebut memanggil orang tuanya untuk membelikan Mumpuni seragam.