Profil dan Biodata Jenderal Ahmad Yani Tokoh Pahlawan Revolusi yang Menjadi Korban G30S PKI

photo author
- Jumat, 30 September 2022 | 07:55 WIB
Profil dan biodata Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI. (perpusnas.go.id)
Profil dan biodata Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI. (perpusnas.go.id)

Mengerti.id - Jenderal Ahmad Yani selalu diingat saat peringatan tragedi G30S PKI di setiap akhir bulan September.

Profil dan biodata Ahmad Yani pun ditelusuri untuk mengenal tokoh Pahlawan Revolusi yang terbunuh dalam peristiwa G30S PKI itu.

Berbagai hal terkait Ahmad Yani digali netizen, seperti umur, agama, lahir atau berasal dari mana, meninggal karena apa, termasuk pangkat dan bintang berapa.

Baca Juga: 5 Penyebab Peristiwa G30S PKI di Indonesia, Salah Satunya Campur Tangan Amerika Serikat

Untuk lebih mengetahui tentang sosok jenderal tersebut, berikut profil dan biodatanya yang telah dirangkumkan Mengerti.id.

Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani merupakan Menteri/Panglima Angkatan Darat (KSAD) yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Ia menyelesaikan pendidikan formal HIS di tahun 1935, lalu meneruskan ke MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor dan tamat pada 1938.

Kemudian masuk ke AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, namun hanya sampai kelas dua dikarenakan adanya milisi yang diumumkan Pemerintah Hindia Belanda.

Baca Juga: Rangkuman Film G30S PKI, Tahun Rilis, dan Fakta-faktanya

Selanjutnya, dia mengikuti pendidikan pada Dinas Topografi Militer di Malang dan secara lebih intensif di Bogor. Dari sanalah karir militernya dimulai dengan pangkat Sersan.

Setelah Jepang menduduki Indonesia pada 1942, Yani mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan kemudian masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.

Tercatat, berbagai prestasi pernah diraihnya pada masa perang kemerdekaan Indonesia, antara lain berhasil merampas senjata Jepang di Magelang.

Ia juga diangkat menjadi Komandan TKR Purwokerto setelah Tentara Keamanan Rakyat dibentuk.

Pada saat terjadi Agresi Militer I, pasukan Ahmad Yani yang beroperasi di daerah Pingit berhasil menahan serangan Belanda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Perpusnas.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X