Mengerti.id – Pada 26 Desember 2022 kemarin tim Penasihat Hukum Bharada E menghadirkan seorang saksi ahli bernama Reza Indragiri Amriel dalam persidangan kasus Ferdy Sambo.
Kehadiran Reza Indragiri Amriel sebagai saksi ahli diharapkan dapat meringankan Bharada E sebagai salah satu terdakwa dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Dalam persidangan tersebut Reza Indragiri menyampaikan bahwa ada penyimpangan jiwa korsa dalam kasus Ferdy Sambo. Hal ini terbukti dengan adanya sikap menutup-nutupi penyimpangan sejawat atau tidak memberi koreksi kepada siapapun yang sudah memberi perintah.
Reza Indragiri Amriel adalah seorang ahli psikologi forensik, salah satu cabang dari ilmu psikologi yang berhubungan dengan dampak dari faktor afektif, kognitif, dan perilaku pada individu dengan proses hukum. Berikut pemaparan profilnya.
Terlahir pada 19 Desember 1974, Reza adalah seorang dosen Psikologi Forensik di Universitas Islam Negeri Jakarta sejak tahun 2004.
Menyelesaikan pendidikan dasar pertamanya di SD Muhammadiyah Rawamangun, Jakarta, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Pekanbaru, Riau dan pendidikan SMA di Yogyakarta.
Baca Juga: Resmi! Coady Gakpo Gagal ke Manchester United, PSV Malah Deal dengan Liverpool
Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ia kemudian mendapat beasiswa S2 dari University of Melbourne Australia.
Menjadi orang pertama yang berhasil meraih gelar Master Psikologi Forensik di Indonesia, membuat Reza menjadi salah satu saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo, Bharada E, dan beberapa terdakwa lain.
Profesi utama Reza Indragiri adalah sebagai dosen Psikologi Forensik di Universitas Islam Negeri Jakarta. Selain itu ia juga menjadi dosen Psikologi Forensik dan Manajemen Konflik di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Tidak hanya itu, ia juga merupakan dosen Kajian Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia untuk mata kuliah Psikologi Forensik, dosen Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Tarumanegara sejak 2007, dan Ketua Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara.
Reza juga menghasilkan beberapa judul buku antara lain: Polisi Bukan Manusia, Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba, dan Membantu Anak Pulih dari Trauma Bencana (bersama Ratna Megawangi)