Mengerti.id – Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid, seorang ulama asli Indonesia yang bertempat tinggal di negeri tetangga, Malaysia.
Ceramah-ceramah Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid seringkali muncul di media sosial seperti YouTube, Instagram sampai TikTok.
Sosok Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid banyak membuat masyarakat Indonesia penasaran tentang asal usulnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Novel Bamukmin, Dipanggil Habib Tapi Bukan Keturunan Nabi Muhammad
Apakah Habib Ali berasal dari Tanah Air? Ataukah termasuk ulama asal negeri tetangga? Karena ceramahnya selalu Berbahasa Melayu yang santun.
Menjawab pertanyaan seorang jamaah, Habib Ali sebagai narasumber diperkenankan oleh Habib Hasan Al Muhdhor untuk menceritakan secara singkat perjalanan hidupnya lewat kanal YouTube Ahbaabul Musthofa Channel, 19 Oktober 2021 lalu.
Dimulai saat Habib Ali bertemu dengan Habibana Umar bin Hafidz di Kota Bondowoso sekitar tahun 1993, tempat kelahirannya, yang akan menjadi awal dari perjalanan hidupnya untuk menuntut ilmu ke Negeri Yaman, Hadramaut.
Habib Ali yang pada saat itu sudah menetap di Jakarta, atas izin Allah SWT ditakdirkan untuk datang ke kota kelahirannya dengan tujuan menghadiri acara pernikahan kerabat.
Kebetulan yang sengaja Allah SWT ciptakan juga adalah, kunjungan Habib Umar ke Bondowoso untuk mengunjungi saudara ayahnya (‘ammah) sampai akhirnya keduanya bisa langsung bertatap muka di sebuah ziarah khusus.
Baca Juga: Profil dan Biodata Habib Husein Jafar al-Hadar Lengkap dengan Umur, Asal, Pendidikan hingga Akun IG
Habib Ali ditawarkan untuk menuntut ilmu di Hadramaut lantaran keahliannya dalam menanggapi pertanyaan yang dilontarkan Habib Umar saat itu.
Dengan segala kesiapan dan restu dari orang tua, Habib Ali pun akhirnya berangkat ke Hadramaut meski bisa dikatakan ekonomi keluarganya saat itu tidak memungkinkannya untuk pergi ke luar negeri.
Mengenang kembali kejadian masa mudanya, setiap situasi bersama Habib Umar tidaklah dilewati begitu saja tanpa adanya pelajaran yang bermanfaat dari amalan ibadah yang dilakukan sang guru.
Meski sempat merasakan haru saat mendapat nasehat dari sang abah yang saat itu mengantarkannya ke bandara, Habib Ali harus tetap menuntut ilmu sampai selesai walaupun andaikata terjadi apa-apa kepada keluarganya di Jakarta.