Oracle Luncurkan Agen AI Gratis di Seluruh Aplikasi Cloud untuk Pelanggan Global

photo author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 20:25 WIB
ilustrasi: Oracle perkuat strategi AI enterprise dengan AI Agent Studio dan marketplace terintegrasi, gratis untuk semua pelanggan Fusion Cloud. (pixabay/pexels)
ilustrasi: Oracle perkuat strategi AI enterprise dengan AI Agent Studio dan marketplace terintegrasi, gratis untuk semua pelanggan Fusion Cloud. (pixabay/pexels)

Mengerti.id - Oracle mengumumkan peluncuran agen kecerdasan buatan (AI) terbaru yang tertanam di seluruh rangkaian Fusion Cloud Applications mereka. Pengumuman ini disampaikan dalam acara Oracle AI World 2025 di Las Vegas pada Rabu, 15 Oktober 2025, dan menjadi langkah besar Oracle dalam memperluas otomatisasi AI di tingkat perusahaan tanpa biaya tambahan bagi pelanggan.

Menurut laporan PR Newswire pada Rabu, 15 Oktober 2025, kehadiran AI agent ini menempatkan Oracle sebagai pesaing langsung Microsoft dan Salesforce di pasar AI enterprise yang tumbuh pesat. Seluruh agen AI ini akan tersedia secara otomatis bagi pengguna Fusion Cloud, menjadikan Oracle sebagai penyedia layanan enterprise pertama yang menawarkan integrasi AI luas tanpa biaya tambahan.

Agen AI baru ini mencakup empat pilar utama bisnis Oracle, yakni Enterprise Resource Planning (ERP), Human Capital Management (HCM), Supply Chain Management (SCM), dan Customer Experience (CX). Semua agen tersebut dibangun menggunakan Oracle AI Agent Studio for Fusion Applications dan dirancang untuk mengotomatiskan berbagai proses kompleks mulai dari pemrosesan faktur, perencanaan keuangan, manajemen sumber daya manusia, hingga layanan pelanggan.

Oracle juga memperkenalkan Fusion Applications AI Agent Marketplace, sebuah pasar digital baru yang memungkinkan pelanggan mengunduh dan menerapkan agen AI dari mitra terverifikasi dengan satu klik. Marketplace ini berisi kontribusi dari sejumlah mitra besar seperti IBM, Infosys, KPMG, Wipro, Accenture, Deloitte, PwC, serta pengembang independen seperti Stripe dan Box.

“Era otomatisasi cerdas telah tiba. Agar tetap kompetitif, organisasi membutuhkan solusi AI yang kuat, dapat diskalakan, dan mudah diadopsi,” kata Chris Leone, Executive Vice President of Applications Development Oracle. Ia menambahkan bahwa marketplace ini menjadi pembeda karena terintegrasi langsung dengan Fusion Applications, memungkinkan pelanggan menggunakan agen pihak ketiga tanpa harus meninggalkan ekosistem Oracle.

Langkah ini memperkuat posisi Oracle di tengah persaingan ketat industri perangkat lunak enterprise yang kini berfokus pada integrasi AI. Dengan pendekatan agentic AI, perusahaan dapat menciptakan sistem yang mampu mengeksekusi tugas kompleks secara mandiri berdasarkan perintah pengguna atau kondisi operasional tertentu.

Oracle AI Agent Studio kini mendukung berbagai model bahasa besar (LLM) termasuk OpenAI, Anthropic, Cohere, Google, Meta, dan xAI. Dukungan lintas model ini memberi fleksibilitas bagi perusahaan untuk menyesuaikan agen sesuai kebutuhan dan kebijakan internal masing-masing.

Lebih dari 32.000 ahli bersertifikat telah menyelesaikan pelatihan pengembangan agen di platform Oracle. Jumlah ini menunjukkan tingginya adopsi awal dan kesiapan komunitas pengembang dalam mengimplementasikan otomatisasi AI pada lingkungan kerja nyata.

Berbeda dengan pesaingnya, Oracle menekankan strategi inklusif dengan menawarkan semua agen AI secara gratis bagi pelanggan yang sudah berlangganan layanan Fusion Cloud. Pendekatan ini diyakini dapat mendorong eksperimen AI lebih luas tanpa kendala anggaran yang selama ini menjadi hambatan utama bagi banyak perusahaan.

Dalam beberapa kuartal terakhir, Oracle melaporkan backlog senilai 455 miliar dolar AS, memberikan stabilitas finansial yang memungkinkan investasi besar dalam pengembangan teknologi AI dan cloud. Perusahaan optimistis bahwa strategi integrasi AI ini akan memperkuat loyalitas pelanggan dan memperluas pangsa pasar enterprise mereka.

Menurut analis IDC, Mickey North Rizza, langkah Oracle ini akan mempercepat adopsi AI di berbagai sektor bisnis. “Pelanggan Oracle akan menjadi yang terdepan dalam penerapan AI berkat pendekatan terintegrasi marketplace ini,” ujarnya.

Peluncuran ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Oracle untuk memposisikan diri sebagai pemimpin dalam ekosistem cloud berbasis AI. Dengan semakin banyaknya mitra yang bergabung, marketplace ini diharapkan menjadi pusat inovasi kolaboratif antara vendor teknologi, konsultan, dan perusahaan global.

Dalam jangka pendek, Oracle menargetkan peningkatan produktivitas dan efisiensi pelanggan melalui penerapan agen AI di berbagai lini bisnis. Sedangkan dalam jangka panjang, perusahaan ingin menciptakan lingkungan kerja enterprise yang sepenuhnya digerakkan oleh otomatisasi cerdas. Dengan kebijakan tanpa biaya tambahan dan ekosistem mitra yang luas, Oracle tampaknya siap menantang dominasi Microsoft dan Salesforce dalam segmen AI enterprise.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X