ESA Pastikan Peluncuran Rover Mars 2028, NASA Sediakan Teknologi Kunci

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 09:28 WIB
ILUSTRASI: Rover Rosalind Franklin akan menjadi misi pertama yang dapat mengebor hingga dua meter di bawah permukaan Mars dalam pencarian jejak kehidupan. (Aynur_zakirov/pixabay)
ILUSTRASI: Rover Rosalind Franklin akan menjadi misi pertama yang dapat mengebor hingga dua meter di bawah permukaan Mars dalam pencarian jejak kehidupan. (Aynur_zakirov/pixabay)

Mengerti.id - NASA telah memastikan komitmennya untuk menyediakan komponen penting bagi rover Mars Rosalind Franklin milik Eropa, yang membuka jalan bagi peluncuran misi tersebut pada 2028 setelah sebelumnya menghadapi ketidakpastian anggaran di bawah pemerintahan Trump.

Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa (ESA) Josef Aschbacher pada Rabu menyatakan bahwa pihaknya telah menerima konfirmasi tertulis dari NASA yang memastikan kontribusi badan antariksa Amerika tersebut terhadap misi itu. "That is good news," kata Aschbacher kepada wartawan di sela-sela pertemuan dewan menteri ESA di Bremen, Jerman.

Konfirmasi tersebut menghadirkan kepastian bagi misi yang sempat menghadapi ancaman pembatalan awal tahun ini ketika proposal anggaran Presiden Donald Trump untuk tahun fiskal 2026 menghapus kontribusi NASA terhadap proyek rover tersebut, serta lebih dari 20 kolaborasi sains internasional lainnya. Proposal anggaran pemerintahan Trump yang dirilis pada Mei itu mencakup pemotongan 24 persen terhadap pendanaan keseluruhan NASA dan sekitar 47 persen terhadap divisi sains NASA.

NASA akan menyediakan tiga elemen penting untuk misi ini yaitu kendaraan peluncur, unit pemanas radioisotop untuk melindungi rover dari suhu ekstrem di Mars, dan mesin pendaratan untuk platform pendaratan. NASA juga memasok instrumen Mars Organic Molecule Analyzer, sebuah spektrometer massa yang dirancang untuk mendeteksi jejak bahan organik dalam sampel hasil pengeboran.

Awalnya dijadwalkan meluncur pada 2020, rover Rosalind Franklin mengalami berbagai penundaan. Misi ini ditangguhkan pada 2022 setelah ESA memutus hubungan dengan badan antariksa Rusia, Roscosmos, menyusul invasi Moskow ke Ukraina. Rusia sebelumnya dijadwalkan menyediakan kendaraan peluncur, platform pendaratan, dan perangkat keras penting lainnya.

Setelah kerja sama tersebut dibatalkan, negara-negara anggota ESA menyetujui tambahan pendanaan sebesar 360 juta euro untuk mengembangkan platform pendaratan baru dan memastikan partisipasi NASA. Rover yang dinamai menurut nama ahli kimia Inggris yang karyanya dalam bidang kristalografi sinar-X berperan penting dalam penemuan struktur heliks ganda DNA itu kini direncanakan akan mendarat di Mars pada 2030.

Rover ini akan menjadi misi Mars pertama yang mampu mengebor hingga kedalaman dua meter di bawah permukaan planet tersebut, dengan tujuan mencari biosignatures yang terlindungi dari radiasi intens di permukaan Mars.

Perkembangan ini menghadirkan optimisme baru dalam upaya eksplorasi kehidupan di luar Bumi. Teknologi pengeboran dalam tersebut memungkinkan pengambilan sampel yang lebih terlindungi, yang berpotensi mengungkap jejak kehidupan purba jika pernah ada di planet merah itu.

Dilansir Mengerti.id dari Phys.org pada Kamis, 27 November 2025, langkah NASA ini menjadi faktor krusial dalam penyelamatan proyek rover yang telah mengalami perjalanan panjang dengan berbagai tantangan teknis dan geopolitik.

Menurut laporan BSS News pada Kamis, 27 November 2025, misi ini dipandang sebagai salah satu langkah paling ambisius dalam eksplorasi Mars, dengan fokus ilmiah yang sangat kuat pada pencarian bukti biologis.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X