Mengerti.id - Setelah ramai membahas mengenai pembayaran konsultasi telemedicine Halodoc di Twitter, kini BPJS Kesehatan juga menjadi sorotan.
Pasalnya sebuah akun Twitter mengunggah beberapa unggahan yang membongkar terkait pemasukan Fasilitas Kesehatan atau faskes dari BPJS Kesehatan.
Unggahan dari akun Twitter @drnewstwit ini merupakan salah satu komentar balasan dalam unggahan akun @oxfara yang membahas mengenai pembayaran Halodoc terhadap dokter yang memberikan konsultasi telemedecine.
Baca Juga: Data Tingkat Bunuh Diri Menurut Agama, Negara Muslim Bagaimana?
Akun @drnewstwit membandingkan dan menjabarkan mengenai seberapa besar pembayaran yang diberikan BPJS Kesehatan kepada faskes dari iuran yang dibayarkan oleh penggunanya.
Bahkan dari unggahan akun @drnewstwit ini banyak pengguna twitter yang menganggap bahwa pembayaran BPJS Kesehatan ke faskes lebih miris dari pada Halodoc ke para dokter yang berikan konsultasi telemedicine.
"Do you know di BPJS Kesehatan walaupun iuran sampai 600ribu/bulan, yg sampe ke kliniknya +/-12ribu/orang/bulan. BPJS Kesehatan ngambil banyak, mau berkali2 sakit dibulan itu, cuma +/-12ribu/bulan ke klinik buat obat, lab, dokter, dll. Kalau Puskesmas/PMD lebih miris lagi," tulis akun @drnewstwit pada 29 April 2023.
Menurutnya apabila faskes pertama yang dipilih ialah puksesmas lengkap dengan jumlah dokternya memenuhi rasio, maka pemasukan Puskesmas dari BPJS Kesehatan ialah Rp7.000/peserta/bulan.
Lantas dokter di Puskesmas tentu mendapatkan lebih sedikit yaitu sekitar dibawah dari Rp1.000 per pasien yang ditangani.
Baca Juga: Waspada! Buka Ponsel Saat Bangun Tidur Bisa Sebabkan Penyakit Ini, Begini Tips Mencegahnya
Akun tersebut juga mengunggah sebuah foto mengenai pasal 6 terkait ketentuan mengenai besaran tarif bedasarkan ketersediaan dokter atau rasio dokter dengan jumlah peserta terdaftar.
Dimana dalam foto tersebut bagi fasilitas kesehatan Puskesmas besaran tarif tertinggi yaitu Rp7.000 bagi Puskesmas yang tersedia dokter dengan rasio 1 banding kurang dari 5000 dan tersedia dokter gigi.
Apabila rasio ketersediaan dokter sama namun tidak memiliki dokter gigi maka tarif yang diberikan ialah Rp6.300.
Lantas apabila ketersediaan dokter dengan rasio 1 banding lebih dari 5.000 dan memiliki dokter gigi maka tarif yang diberikan yaitu Rp6.000.