Mengerti.id - Cap Go Meh atau juga dikenal sebagai 'Festival Lanterne' adalah perayaan puncak yang menandai akhir Festival Musim Semi Tionghoa atau Imlek.
Menjadi tradisi meriah dan penuh warna, Cap Go Meh biasanya diperingati pada hari ke-15 kalender lunar.
Setiap daerah memiliki tradisi perayaan yang berbeda. Di beberapa tempat, masyarakat mengadakan kompetisi lampion atau even kreatif lainnya.
Arti Cap Go Meh
Arti Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa Hokkien, di mana 'Cap' berarti sepuluh, 'Go' adalah lima, dan 'Meh' berarti malam.
Dalam bahasa Mandarin, Cap Go Meh juga dikenal sebagai Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh.
Malam ini menjadi puncak perayaan Imlek dan biasanya jatuh pada tanggal 15 bulan pertama dalam penanggalan lunar, juga dikenal sebagai perayaan penutup Tahun Baru Imlek.
Sejarah Cap Go Meh
Sejarah perayaan Cap Go Meh dimulai dari Dinasti Xie Han sebagai penghormatan kepada Dewa Thai-yi.
Awalnya dirayakan tertutup, perayaan ini menjadi meriah di masa Dinasti Tang, melibatkan masyarakat umum dengan tarian naga, barongsai, dan permainan rakyat.
Momen Cap Go Meh menekankan pentingnya berkumpul bersama keluarga, diisi dengan kebersamaan, berbagi cerita, dan merayakan kebahagiaan bersama orang terkasih.
Tradisi berkurban juga mengingatkan akan pentingnya berbagi dengan sesama.
Tanggal Perayaan Cap Go Meh
Imlek tahun 2024 akan jatuh pada tanggal 10 Februari mendatang, maka Cap Go Meh diperkirakan akan jatuh pada tanggal 25 Februari.
Perayaan ini bukan hanya malam kelima belas dalam penanggalan lunar, tetapi juga momentum untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan yang mendalam dan menginspirasi.
Dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh membawa harmoni dan kebijaksanaan, menciptakan momen yang patut dihormati dan dirayakan.
