Bau Kaki Bikin Tak Percaya Diri? Ikuti Tips Ini untuk Menjaga Kaki Tetap Segar Sepanjang Hari

photo author
- Sabtu, 17 September 2022 | 10:30 WIB
Ilustrasi bau kaki (Pexels/Nataliya Vaitkevich)
Ilustrasi bau kaki (Pexels/Nataliya Vaitkevich)

Mengerti.idBau kaki sama mengganggunya dengan bau mulut dan bau badan. Orang-orang yang gampang berkeringat, terutama ketika cuaca panas, kerap mengalami kondisi ini.

Kaki yang tertutup sepatu, ditambah suhu yang tinggi dan keringat berlebih, adalah dua kombinasi sempurna untuk faktor penyebab bau kaki hingga infeksi seperti kaki atlet.

Bau kaki dan infeksi seperti ini sangat rentan terjadi ketika bakteri yang hidup di kulit dan sepatu mengonsumsi keringat Anda.

Hal itu menghasilkan asam yang berbau tak sedap mirip kaos kaki busuk, terang Joy Rowland, seorang podiatris, seperti dilansir tim Mengerti.id dari health.clevelandclinic.org, pada 10 September 2019.

Baca Juga: Polri Tetapkan Tersangka Kasus Hacker Bjorka, Ini Barang Bukti yang Diamankan

“Bakteri dan jamur serta semua serangga kecil menyukai panas, kelembaban dan kegelapan. Dan bagian dalam sepatu Anda adalah tempat terbaik untuk semua itu,”ungkapnya.

Nah, agar bau kaki tak lagi mengganggu, ikuti tips berikut ini untuk membuat kaki segar sepanjang hari meski padat aktivitas.

Rendam Kaki

Bersihkan kaki secara menyeluruh, jangan hanya membilasnya saat mandi.

Dr. Rowland menyarankan untuk merendam kaki dalam campuran cuka dan air atau garam Epsom dan air.

Larutkan setengah cangkir garam Epsom dengan air hangat di dalam bak atau mangkuk besar. Atau campurkan air dan cuka dengan perbandingan 2:1.

Rendam kaki Anda selama 10-20 menit di larutan garam atau selama 15 menit di campuran air cuka.

Baca Juga: Awali Pagi dengan Resep Sarapan Kaya Nutrisi Ini, Cocok untuk yang Lagi Diet

Garam Epsom dan cuka, apa pun jenisnya, dapat menarik kelembaban dari kulit, sehingga bakteri enggan berkembang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Niken Olivia

Sumber: Health Cleveland Clinic

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X