Mengerti.id - Apapun warna kulit Anda, sangat penting untuk menggunakan produk skincare yang akan membantu merawat kulit, bukan merusaknya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memperingatkan untuk menghindari krim kulit, sabun kecantikan dan antiseptik, serta losion yang mengandung merkuri.
Bagaimana cara mengetahui jika merkuri ada dalam kosmetik, terutama yang dipasarkan sebagai "anti-penuaan" atau "pencerah kulit"?
Baca Juga: Sholat Istikharah: Tata Cara, Doa hingga Petunjuk Jawabannya
Konsumern bisa memeriksa labelnya. Jika tercantum bahan "merkuri klorida", "kalomel", "merkuri", tercantum pada label kemasan, berarti merkuri ada di dalamnya.
Produk bermerkuri umumnya dijual di pasaran sebagai pencerah kulit dan perawatan anti penuaan yang menghilangkan bintik-bintik penuaan, kerutan, dan noda.
Para remaja biasanya menggunakan produk ini sebagai perawatan masalah jerawat.
Jika bahannya tidak tercantum dan tidak ada label produk, jangan menganggapnya krim itu tidak bermasalah. Dan jangan pernah membeli krim yang tidak berlabel.
Bahaya merkuri
Paparan merkuri dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Bahayanya bukan saja untuk pengguna produk, namun juga untuk keluarga mereka.
Saat seseorang menggunakan produk ini, keluarganya mungkin menghirup uap merkuri, dicium anak mereka padahal pipinya menempel krim bermerkuri, atau mungkin terpapar dengan menggunakan benda-benda seperti waslap atau handuk yang terkontaminasi merkuri.
Baca Juga: Biodata Profil Lee Nadine, Kontestan Single's Inferno Musim 2: Agama, Umur, Pekerjaan
Beberapa orang, khususnya wanita hamil, anak kecil dan bayi menyusui, sangat berisiko terhadap merkuri.
Bayi sangat sensitif terhadap bahaya merkuri yang bisa mengganggu perkembangan otak dan sistem sarafnya. Bayi di bawah 2 tahun yang masih menyusu juga sangat berisiko dengan kandungan merkuri yang masuk ke dalam ASI.