Mengerti.id – Culture shock sering dialami ketika seseorang datang ke tempat baru dan tinggal selama beberapa minggu.
Biasanya, sebelum mengalami culture shock orang akan melewati fase honeymoon yang berarti masih bisa menerima dan menganggap perbedaan tersebut sebagai pengalaman baru.
Misalnya orang Jepang yang tinggal di Indonesia selama dua bulan, akan mengalami culture shock karena adanya perbedaan budaya, bahasa dan kebiasaan.
Pengalaman culture shock ini merupakan cerita dari Tomohiro Yamashita, seorang YouTuber asal Jepang.
Tomohiro mengaku jika dia sudah datang ke Indonesia tiga kali. Namun, dua bulan merupakan waktu terlamanya tinggal di Indonesia.
Selama dua bulan di Indonesia, Tomohiro telah mengunjungi sepuluh kota seperti Jogja, Surabaya, Medan, Pontianak, Manado dan Pulau Papua mengaku bahwa dirinya mengalami culture shock.
Berikut beberapa culture shock yang dialami Tomohiro ketika tinggal di Indonesia:
Baca Juga: Culture Shock Mahasiswa Baru Merantau Kuliah di Jogja: Bahasa, Makanan, Biaya Hidup
1. Biaya hidup di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan Jepang
Tomohiro mengaku bahwa harga hotel, pakaian dan makanan di Indonesia sangat murah.
Ia membandingkan harga sewa rumah yang ditinggali dengan fasilitas satu kamar dan satu dapur di Jepang dengan harga Rp 8 juta per bulan sedangkan jika di Indonesia uang sejumlah itu dapat digunakan untuk tinggal di apartemen mewah dengan fasilitas yang lengkap.
2. Check In di Bandara DKI Jakarta Indonesia memiliki security check yang lebih ketat daripada Jepang
Di bandara Indonesia sebelum masuk ke bandara harus melewati security check.
Sebelum check-in dan boarding semua barang bawaan juga harus melewati security check.
Sedangkan di Jepang, security check hanya dilakukan sebelum check in dan sebelum melewati boarding gate.
Sehingga menurut Tomohiro, keamanan bandara di Indonesia lebih ketat daripada di Jepang.