Jangan Potong Rambut Saat Imlek! 18 Mitos Perayaan Tahun Baru China yang Wajib Diketahui

photo author
- Sabtu, 21 Januari 2023 | 11:19 WIB
18 mitos yang tidak boleh dilakukan saat Imlek (Pixabay/ignartonosbg)
18 mitos yang tidak boleh dilakukan saat Imlek (Pixabay/ignartonosbg)

3. Dilarang mengucapkan kata-kata yang jelek dan kasar

Dilarang mengucapkan kata kasar dan yang memiliki makna negatif seperti membahas kematian seseorang atau membahas penyakit, selain itu hindari kata umpatan ketika sedang merayakan Imlek.

4. Dilarang makan bubur dan daging ketika sarapan

Menurut budaya Tionghoa, makanan bubur merupakan makanan masyarakat miskin kala itu yang harus dihindari saat imlek jika tidak ingin menjadi miskin.

Baca Juga: Jokowi Prediksi Turis Asal Tiongkok Berbondong-bondong Masuk ke Manado di Awal Februari 2023

Konsumsi daging juga tidak diizinkan untuk menghormati para Dewa dalam agama Buddha.

5. Dilarang potong rambut dan keramas

Dalam bahasa China, rambut memiliki pengucapan yang hampir sama dengan makmur, sehingga dilarang potong rambut dan keramas saat Imlek jika ingin beruntung dan makmur di sepanjang tahun.

6. Dilarang mencuci baju ketika Imlek

Larangan ini muncul sebab dua hari Imlek pertama bertepatan dengan kelahiran dari Dewa Air, sehingga jika mencuci baju akan menjadi simbol tidak sopan kepada Dewa Air.

Selain itu, menurut budaya Tionghoa membuang air setelah mencuci pakaian menjadi simbol sebagai membuang kekayaan sebab air menjadi simbol kekayaan menurut budaya Tionghoa.

Baca Juga: Hero Baru Arlott Mobile Legends Rilis Kapan? Ini Bocoran tanggal dan Penjelasan Skillnya

7. Dilarang menjahit

Zaman dahulu, di China wanita banyak yang menjahit pakaian, sehingga ada anggapan bahwa jika menjahit baju ketika di waktu hari 1-15 saat Imlek dipercaya dapat mendatangkan banyak kesusahan di tahun baru.

8. Jangan menggunakan gunting atau pisau

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sumiyanti R Yaku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X