Tepatnya, di usia pernikahan 6 bulan yang mana awalnya didiagnosa asam lambung, ternyata setelah di USG bagian perutnya terdapat kista di luar dinding rahim.
Saat di USG, ukuran kista masih 3,8 cm. Namun, belum sempat mengangkat kista tersebut, Kiky sudah mendapat berita kehamilan lebih dulu.
Alhasil, niat untuk mengangkat kista pun harus diurungkan sesuai anjuran dari dokter agar dirinya melanjutkan kehamilan tersebut baru membersihkannya.
Sayangnya, tanpa disadari ternyata seiring berjalannya perkembangan janin, kista pun ikut berkembang hingga mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat.
Pertumbuhan kista yang semakin membesar, menekan dinding rahim Kiky. Selain itu, sari-sari makanan yang masuk justru lebih banyak diserap oleh kista bukan calon bayinya.
Pada saat Kiky mengalami keguguran, ukuran kista sudah membesar hingga 4,6 cm.
Keguguran yang dialami Kiky berawal dari munculnya flek saat dirinya akan berangkat bekerja. Namun, melihat jumlah flek hanya sedikit, Kiky melanjutkan aktivitasnya untuk pergi syuting.
Ketika di pertengahan syuting, jumlah flek Kiky semakin banyak sehingga dirinya memutuskan pergi ke dokter sepulang kerja.
Hingga akhirnya diketahui bahwa janin yang dikandungnya sudah tidak berkembang, bahkan detak jantungnya telah berhenti.
Padahal, dua minggu sebelumnya, detak jantung janin Kiky terdengar berdegup kencang saat dilakukan USG.
Sempat tidak percaya dengan hasil pemeriksaan terakhir, pasangan ini memutuskan untuk pulang dan memberitahu keluarga.
Hari berganti, Kiky masih terus mengalami flek hingga membuat ukuran janinnya semakin mengecil.
Dan akhirnya harus menempuh jalan kuret. Setelah itu, Kiky mengambil bed rest selama satu minggu untuk pemulihan.
Dirinya pun bahkan sudah kembali bekerja setelahnya, namun Kiky harus kembali mendapat kabar buruk terkait perkembangan kista yang semakin membesar.
Tak selesai dengan satu cobaan, kista yang sudah membesar tersebut ternyata sudah menggerogoti ovarium kiri Kiky Saputri (tempat calon bayi sebelumnya berkembang).
