5 Sumber Kekayaan Ahmad Assegaf, Mantan Suami Tasya Farasya Dituntut Nafkah Rp100 Perak

photo author
- Kamis, 25 September 2025 | 11:31 WIB
Gurita Bisnis Ahmad Assegaf, Mantan Suami Tasya Farasya. (Instagram/@tasyafarasya)
Gurita Bisnis Ahmad Assegaf, Mantan Suami Tasya Farasya. (Instagram/@tasyafarasya)

Mengerti.id - Perceraian antara Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf menjadi sorotan karena tuntutan nafkah yang diajukan. Tasya hanya menuntut nafkah sebesar Rp100 perak per bulan dari Ahmad.

Jumlah kecil tersebut bukan ditujukan pada nilai nominalnya, melainkan sebagai simbol tanggung jawab suami. Hal ini juga didasari pada pernyataan Tasya yang merasa tidak pernah mendapat nafkah lahir maupun batin selama pernikahan.

Selain itu, kasus ini turut terkait dugaan penggelapan dana oleh Ahmad sejak 2021. Dugaan ini muncul dalam pengelolaan bisnis kosmetik Mother of Pearl (MOP) yang awalnya dibangun bersama Tasya.

Hak asuh dua anak mereka akhirnya jatuh ke tangan Tasya tanpa adanya sengketa harta gono-gini. Namun, jika nafkah simbolik itu pun tidak dipenuhi, Tasya menyatakan siap menempuh jalur hukum lebih lanjut.

Karena hal ini, banyak warganet yang penasaran dengan nilai kekayaan Ahmad Assegaf, berikut deratan sumber kekayaan mantan suami Tasya Farasya.

5 Sumber Kekayaan Ahmad Assegaf

1. PT Hashimawira Bersaudara

Ahmad Assegaf menjabat sebagai Vice Director di PT Hashimawira Bersaudara. Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi, pembangunan perumahan, dan pengembangan properti.

Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1990 dengan fokus awal pada proyek perumahan. Seiring waktu, bisnis mereka berkembang ke berbagai jenis proyek properti sejak tahun 2000.

Dari posisi ini, Ahmad diperkirakan menerima gaji bulanan dalam kisaran yang sangat besar. Sebagai eksekutif di perusahaan konstruksi, penghasilannya bisa mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

2. Koperasi Khasanah Indonesia Sejahtera

Selain properti, Ahmad juga aktif di sektor koperasi. Ia menjabat sebagai Manajer Operasional di Koperasi Khasanah Indonesia Sejahtera sejak 2017.

Koperasi ini bergerak dalam bidang simpan pinjam yang ditujukan untuk mendukung pelaku UMKM. Peran Ahmad di sini lebih menekankan pada manajemen dan pengawasan operasional.

Keterlibatannya dalam koperasi menunjukkan bahwa ia tidak hanya fokus pada bisnis besar. Ahmad juga membangun portofolio yang menyentuh sektor ekonomi kerakyatan.

3. Bisnis Kuliner

Ahmad Assegaf juga menjajal sektor kuliner. Ia pernah mendirikan restoran Golden Black Gourmet di Kemang, meski kini usaha tersebut sudah tutup.

Selain itu, ia menjalankan Japanese Street Food di kawasan Jakarta Selatan. Bisnis ini menargetkan anak muda dengan konsep makanan jalanan khas Jepang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukma Lydia Anggita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X