"Dapat restu orang tua itu susah," sambungnya.
Pasalnya saat itu Intan masih duduk di bangku kelas 2 SMA, sehingga sang ibu meminta dirinya untuk fokus pada pendidikannya terlebih dahulu.
Selain itu, Orang tua Intan merasa khawatir karena usia mereka yang masih muda. Sehingga meminta sang anak untuk memikirkan kembali keputusannya.
Meskipun bukan melalui proses ta'aruf yang biasanya singkat, Intan dan Armor berkomitmen untuk saling menjaga dan mengarahkan hubungan mereka menuju pernikahan.
Namun, setelah dua tahun meyakinkan kedua orang tuanya untuk menikah dengan Armor, akhirnya mereka berhasil untuk melangkah ke arah yang lebih serius.
Sayangnya, setelah satu Minggu sang ibu memberikan restu kepada Intan untuk menikah dengan Armor, ibunda Intan pun meninggal dunia.
Intan merasa bahwa ibunya memberikan restu karena telah mengetahui bahwa ia akan segera pergi.
Bagi Intan, restu dari ibunya terasa seperti sebuah amanah, seolah-olah ibunya menitipkan Intan kepada Armor untuk dijaga dengan baik.
Setelah menikah, Intan dan Armor memutuskan untuk meninggalkan Aceh, sebuah momen yang sangat emosional bagi Intan.
Sayangnya, kini pernikahan yang semula sangat diperjuangkan oleh Cut Intan Nabila, justru dinodai dengan KDRT yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Armor Toreador.***
