Mengerti.id - DI Pandjaitan merupakan salah satu korban kekejaman G30S PKI, peristiwa kelam Indonesia pasca kemerdekaan.
DI Pandjaitan tidak lain adalah sosok Jenderal TNI AD yang menjadi korban dalam G30S PKI pada 1 Oktober 1965, dini hari.
Sosok DI Pandjaitan yang menjadi korban dalam kerusuhan G30S PKI itu adalah satu dari keenam jenderal lainnya yang dibuang ke sumur tua atau dikenal istilah lubang buaya.
Melansir dari beragam sumber, berikut ini profil DI Pandjaitan lengkap perihal nama asli yang tidak jarang ditanyakan di laman pencarian internet.
Baca Juga: DI Pandjaitan: Profil dan Biografi Lengkap dengan Agama, Umur, Pendidikan hingga Karir
Riwayat Pendidikan
DI Pandjaitan diketahui merupakan kelahiran Balige, Tapanuli, Sumatera Utara, pada 10 Juni 1925. Ayahnya bernama Herman Pandjaitan dan sang ibu, Dina Pohon.
Kehidupan DI Pandjaitan terbilang cukup gemilang dalam ranah pendidikan. Ia pernah bersekolah di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), meski sebenarnya menginginkan untuk masuk HBS (Hoogere Burgerschool).
Saat ujian masuk HBS, sejatinya ia dinyatakan lulus. Akan tetapi, keadaan ekonomi keluarganya yang kurang baik, membuatnya harus mengeyam pendidikan setingkat SMP hingga SMA di MULO.
Tak lama ia menekuni dunia pendidikan, kabar duka turut menghampirinya tatkala orang tuanya dinyatakan meninggal dunia.
Dirinya juga menimba ilmu hingga tingkat pendidikan tinggi yakni saat kuliah di Associated Command and General Staff College, Amerika Serikat.
Jejak Karir Militer
Di usia muda, keinginan kuat untuk bergabung ke ranah militer guna membela tanah air dan kemerdekaan bangsanya sudah terpupuk begitu besar.
Dirinya tidak melewatkan kesempatan emas tatkala badan tentara militer bentukan Jepang, Giyugun membuka pendaftaran di Sumatera.