Mengerti.id - Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah merupakan sosok ustadz yang terkenal karena dakwahnya di dunia kerja kaum marjinal.
Sejak duduk di bangku sekolah, Gus Miftah sudah menjadi santri berprestasi dengan peraih nilai madrasah aliah tertinggi se-Provinsi Lampung.
Hal inilah yang membuat Gus Miftah memutuskan untuk berangkat ke Yogyakarta guna mengenyam pendidikan di kampus UIN Sunan Kalijaga Jurusan Pendidikan Islam.
Perjalanan dakwah ustadz kelahiran Lampung ini dimulai saat usianya masih 20 tahunan, pada masa itu ia sering salat di mushala sekitar Sarkem.
Dari sinilah muncul gagasan untuk berdakwah di area lokalisasi kota pelajar ini, dimulai dari hal sederhana hingga akhirnya dakwah ustaz ini berlanjut ke berbagai tempat hiburan lain.
Keluh kesah pekerja dunia malam atas berbagai gunjingan saat ingin mengakses kajian membuat hati ustadz berkacamata hitam ini tergerak untuk berdakwah di sana.
Tak jarang beberapa di antaranya berhijrah menjadi lebih baik, hingga kini aksi ustadz berbelangkon ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai ulama.
Pada 2011 pria berumur 42 tahun ini mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji yang beralamat di Sleman Yogyakarta.
Nama ‘Ora Aji’ dalam bahasa Jawa memiliki makna tidak memiliki harga diri atau tidak berarti, yang mana kebanyakan santri di pesantren ini adalah mantan napi dan pekerja dunia malam.
Baca Juga: Melalui Tema P5, Visi Pendidikan Indonesia Dapat Terwujud dengan Terciptanya Pelajar Pancasila
Kepiawaiannya dalam menyampaikan siar agama Islam bukan tanpa sebab, merujuk dari silisilahnya ustaz berambut gondrong ini adalah keturunan ke-9 Kiyai Ageng Hasan Besari.
Hal tersebut diketahui dari ayahnya yang bernama M.Murodhi bin M.Boniran bin Kyai Usman bin Jalal Iman bin Karyo Nawi bin Madharum bin Kyai Ilyas bin Kyai Ageng Hasan Besari.
Yang mana Kiai Ageng Hasan Besari merupakan tokoh ulama besar pendiri Pesantren Tegalsari, Ponorogo.