Walaupun lokasi pemakamannya tidak diketahui lagi, warisan keberadaannya tetap hidup dalam cerita keluarga.
Setelah kakeknya, Salim, wafat, anak-anaknya pindah ke Batavia, yang kini dikenal sebagai Jakarta.
Menurut ayah Syafiq, hubungan keluarga dengan warisan kultural Minang masih terasa kuat, terbukti dari kemampuan beberapa anggota keluarga dalam berbahasa Minang, yang tercermin dalam panggilan "ammi" (paman) Padang.
Pendidikan dan Karir Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Ustadz Syafiq Riza Basalamah telah menorehkan perjalanan pendidikan yang mengesankan, dimulai dari Pesantren Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso.
Di pesantren tersebut, beliau menempuh pendidikan formal dan meraih kelulusan dari madrasah tsanawiyah pada tahun 1993, diikuti oleh madrasah aliyah pada tahun 1996.
Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, langkah selanjutnya membawanya ke Jakarta, di mana beliau mengambil program Diploma 1 (D1) di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta.
Dengan dedikasi dan ketekunan, Syafiq Riza Basalamah berhasil menyelesaikan program tersebut dan lulus pada tahun 1998.
Namun, perjalanan pendidikan Ustadz Syafiq Riza Basalamah tidak berhenti di situ.
Keinginan untuk mendalami ilmu agama Islam membawanya jauh hingga ke Universitas Islam Madinah.
Di sana, beliau terlebih dahulu mengikuti Program Bahasa (Syu'batul Lughah) sebelum kemudian memasuki studi sarjana (S1) di Jurusan Dakwah Fakultas Dakwah dan Ushuluddin.
Prestasi akademik Ustadz Syafiq Riza Basalamah semakin bersinar seiring dengan perjalanan waktu.
Beliau berhasil meraih gelar sarjana (S1) pada tahun 2003, dilanjutkan dengan gelar magister (S2) pada tahun 2007, dan akhirnya menyelesaikan pendidikan doktoral (S3) pada tahun 2013, semuanya dengan predikat cum laude.
Disertasi doktoralnya yang berjudul "Peran Lembaga dan Organisasi Islam dalam Membendung Kristenisasi di Indonesia" menjadi bukti konkret akan ketajaman analisis dan pemahaman beliau terhadap isu-isu keagamaan yang relevan.
Keberhasilan dalam mempertahankan disertasi di hadapan tim penguji yang terdiri dari para pakar Islam ternama semakin mengukuhkan reputasi akademiknya.
Selain aktif menjadi penceramah, ia rupanya juga berprofesi sebagai seorang dosen di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember sejak tahun 2016.