Mengerti.id – Nama Bripka Rohmat tengah menjadi sorotan publik setelah terungkap sebagai sopir kendaraan taktis (rantis) Brimob yang terlibat dalam kasus tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.
Peristiwa tragis itu terjadi pada 28 agustus 2025 di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, saat terjadi demonstrasi. Kendaraan rantis yang dikemudikan Bripka Rohmat melindas korban hingga menimbulkan kemarahan masyarakat luas.
Kasus ini segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri. Bripka Rohmat dijadwalkan menjalani sidang etik pada 4 september 2025 di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Sidang tersebut merupakan bagian dari rangkaian proses hukum terkait dugaan pelanggaran kode etik berat yang dilakukannya.
Selain berurusan dengan sidang etik, Bripka Rohmat juga terancam sanksi berat. Ia bisa dijatuhi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dipecat dari Polri, sekaligus menghadapi ancaman pidana dalam kasus tersebut.
Berikut profil dan biodata Bripka Rohmat, anggota Brimob yang tengah ramai diperbincangkan warganet.
Profil Bripka Rohmat
Bripka Rohmat merupakan anggota Brimob Polda Metro Jaya dengan pangkat Brigadir Kepala. Ia bertugas sebagai sopir atau pengemudi kendaraan taktis (rantis) patroli Brimob bernomor jarak jauh (PJJ) 17713-VII.
Dalam tragedi Pejompongan, ia berada di balik kemudi rantis Barracuda. Dalam pengakuannya, Bripka Rohmat menyebut tidak melihat keberadaan korban. Kaca rantis yang gelap, asap tebal, dan kerumunan massa membuat pandangannya terhalang.
Ia menegaskan bahwa fokus utamanya adalah menyelamatkan anggota Brimob yang berada di dalam rantis. Situasi saat itu disebut penuh tekanan dan berisiko tinggi bagi keselamatan personel.
Meski begitu, tindakannya tetap dinilai sebagai pelanggaran berat. Divisi Propam Polri telah menetapkannya melakukan pelanggaran yang kini dibawa ke sidang etik.
Karier dan Kasus
Perjalanan karier Bripka Rohmat memang tak banyak terekspos ke publik. Sebelum kasus ini, namanya jarang diberitakan meski sudah lama bertugas sebagai sopir kendaraan taktis Brimob.
Ia bekerja di bawah komando Kompol Cosmas Kaju Gae. Sang komandan diketahui juga berada di dalam kendaraan rantis bersama Bripka Rohmat saat tragedi berlangsung.
Kejadian itu terjadi dalam operasi pengamanan demo pada 28 agustus 2025. Di tengah situasi ricuh, Bripka Rohmat tetap memacu kendaraannya menembus kerumunan.