Gus Yahya Siapa? Biodata dan Profil Ulama-Politisi yang Diberhentikan dari Jabatan Ketum PBNU

photo author
- Kamis, 27 November 2025 | 16:31 WIB
Resmi Diberhentikan dari PBNU, Begini Profil dan Riwayat Gus Yahya. (Instagram/@yahyacholilstaquf)
Resmi Diberhentikan dari PBNU, Begini Profil dan Riwayat Gus Yahya. (Instagram/@yahyacholilstaquf)

Ia juga diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 31 Mei 2018. Posisinya mengharuskan ia memberi masukan strategis dalam isu kebangsaan dan keagamaan.

Selain kiprah nasional, ia aktif dalam kerja sama internasional. Ia terlibat dalam jaringan seperti Centrist Democrat International dan European People’s Party.

Gus Yahya juga pernah diundang oleh berbagai lembaga internasional terkait dialog antaragama. Kehadirannya menunjukkan pengaruh global pemikiran Islam moderat Indonesia.

Gerakan Humanitarian Islam yang ia gagas mendapat pengakuan dunia. Gerakan ini mendorong pendekatan kemanusiaan dalam praktik keagamaan.

Ia juga mendirikan Bait ar-Rahmah di California untuk studi Islam perdamaian. Lembaga tersebut berfungsi sebagai pusat dialog dan riset internasional.

Pada 2023, ia menempati peringkat 19 dari 500 tokoh Muslim paling berpengaruh dunia. Pencapaian ini menegaskan reputasinya sebagai pemikir keagamaan yang berpengaruh.

Biodata Lengkap Gus Yahya

Nama lengkap: KH Yahya Cholil Staquf
Dikenal sebagai: Gus Yahya
Tanggal lahir: 16 Februari 1966
Tempat lahir: Rembang, Jawa Tengah

Pendidikan:
Madrasah Al Munawwir Krapyak
SMA Negeri 1 Yogyakarta
Sosiologi Fisipol UGM (tidak lulus)

Keluarga:
Ayah: KH Muhammad Cholil Bisri
Saudara: KH Yaqut Cholil Qoumas
Kakek: KH Bisri Mustofa

Jabatan utama di NU:
Katib Aam PBNU 2015–2021
Ketua Umum PBNU 2021–2025
Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin Rembang

Jabatan publik:
Juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid 1999–2001
Anggota Wantimpres sejak 2018

Perjalanan Gus Yahya sebagai ulama, organisator, dan tokoh internasional menunjukkan kiprahnya yang luas di dunia keagamaan. Pemberhentiannya sebagai Ketua Umum PBNU kini menjadi perhatian publik, sementara rekam jejaknya tetap menjadi bagian penting dari sejarah NU dan pemikiran Islam Indonesia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukma Lydia Anggita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X