Mengerti.id - Nama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah menjadi sorotan publik usai banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Peristiwa ini menimbulkan kritik karena ia dianggap lambat memberikan respons awal.
Situasi tersebut memicu diskusi luas mengenai peran Kementerian Kehutanan dalam pencegahan bencana. Publik mempertanyakan langkah pengawasan hutan dan mitigasi yang dinilai belum maksimal.
Raja Juli Antoni kemudian dipanggil DPR untuk memberikan klarifikasi atas dugaan kelalaian pengelolaan hutan. Pemanggilan ini disorot karena dianggap mencerminkan tingginya ekspektasi terhadap kementerian yang ia pimpin.
Lantas, siapakah sosok Menteri Kehutanan yang tengah menjabat ini? Berikut profil biodata dan agama Raja Juli Antoni.
Profil Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni lahir di Pekanbaru pada 13 Juli 1977 dan kini berusia 48 tahun. Ia dikenal sebagai akademisi, aktivis, sekaligus politisi yang memiliki rekam jejak panjang di organisasi sosial.
Ia merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim yang merupakan tokoh masyarakat Riau. Latar belakang keluarganya yang religius membentuk pandangan sosial dan intelektualnya sejak muda.
Raja Juli menempuh pendidikan agama di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut selama enam tahun. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Jakarta dengan fokus kajian ayat-ayat jihad.
Pendidikan S2 ia tempuh di University of Bradford melalui beasiswa Chevening. Fokus penelitiannya saat itu berkaitan dengan konflik Aceh dan dinamika perdamaian.
Setelah itu ia melanjutkan studi doktoral di University of Queensland dengan beasiswa ADS. Disertasinya membahas peran agama dalam pembangunan perdamaian di Maluku dan Mindanao.
Perjalanan Karir Raja Juli Antoni
Karier awal Raja Juli Antoni dimulai dari dunia pendidikan dan aktivisme sosial. Ia banyak terlibat dalam kerja-kerja advokasi dan kegiatan civil society.
Ia pernah menjabat Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada 2000–2002. Selain itu ia juga sempat menjadi Direktur Eksekutif MAARIF Institute yang bergerak dalam isu kemanusiaan.
Raja Juli juga pernah mengemban tugas sebagai Sekretaris Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah. Pengalaman ini memperkuat jejaring internasional dan kapasitas diplomatisnya.
Pada 2015 ia menjadi salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia. Sejak partai berdiri, ia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal PSI.
Ia kemudian memasuki pemerintahan setelah ditunjuk sebagai Wakil Menteri ATR/BPN pada 2022. Dalam posisi itu ia terlibat dalam reformasi agraria dan penyelesaian sengketa lahan.
