Sewaktu pendudukan Jepang, Hoegeng mengikuti latihan kemiliteran Nippon di tahun 1942 dan Koto Keisatsu Ka I-Kai di tahun 1943.
Pada tahun 1944 ia diangkat menjadi Wakil Kepala Polisi Seksi II Jomblang Semarang, pernah pula menjadi Komandan Polisi Tentara Laut Jawa Tengah di tahun 1945-1946.
Selanjutnya Hoegeng mengikuti pendidikan Polisi Akademi, setelah itu bekerja di bagian Purel, Jawatan Kepolisian Negara.
Tahun 1950, Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, Georgia, Amerika Serikat.
Setelah lulus di tahun 1952 Hoegeng menjadi Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya, kemudian menjadi Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatra Utara di Medan.
Tahun 1959, mengikuti Pendidikan Brimob dan menjadi Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara bahkan pernah menduduki jabatan Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966.
Baca Juga: Profil dr Joee TikTok dan Biodata Lengkap Umur, Agama, Istri, hingga Akun Instagram
Seiring dengan kepindahannya ke markas kepolisian negara, karirnya terus meroket, ia menjadi Deputi Operasi Pangak dan Deputi Men/Pangak Urusan Operasi.
Tepatnya pada 5 Mei 1968 Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara, yang kemudian diganti nama menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Ia menjadi Kapolri kelima di Indonesia menggantikan Soetjipto Joedodihardjo, hingga akhir masa jabatannya pada 2 Oktober 1971 digantikan Drs. Mohamad Hasan.
Baca Juga: Profil Wanda Hamidah dan Biodata Lengkap dengan Agama, Umur, Asal, hingga Akun Instagram IG
Saat menjabat sebagai Kapolri, Hoegeng Iman Santoso melakukan berbagai pembenahan yang menyangkut struktur organisasi tingkat Mabes Polri.
Hasilnya membuat struktur organisasi yang baru itu lebih bersifat dinamis dan komunikatif untuk dapat diterapkan sebagaimana fungsinya.
Meninggal Dunia